Penyakit Misterius di India Picu Kerusakan Otak dan Saraf, 17 Orang Tewas 230 Dikarantina
SRINAGAR, iNews.id - India dilanda wabah penyakit misterius yang sejauh ini telah merenggut 17 nyawa. Penyakit misterius itu melanda wilayah Jammu dan Kashmir yang dikuasai India.
Dari total korban meninggal, 13 di antaranya adalah anak-anak. Mereka berasal dari Desa Badhaal wilayah Rajouri, Jammu. Wabah ini diketahui sudah terjadi sejak awal Desember 2024. Para korban meninggal merupakan anggota dari tiga keluarga.
Akibatnya, desa tersebut dinyatakan sebagai zona tertutup sejak awal pekan ini. Sebannyak 230 penduduknya harus dikarantina.
Amarjeet Singh Bhatia, kepala kampus kedokteran Rajouri, menjelaskan seluruh korban mengalami kerusakan pada otak dan sistem saraf.
“Liburan musim dingin juga telah dibatalkan untuk menangani kondisi darurat medis,” kata Bhatia, seperti dilaporkan Press Trust of India (PTI), Selasa (28/1/2025).
Pemerintah federal meluncurkan penyelidikan terkait kejadian ini. Menteri Kesehatan India Jitendra Singh mengatakan, hasil penyelidikan awal menunjukkan kematian tersebut bukan karena infeksi, virus, atau bakteri apa pun, melainkan racun.
“Ada serangkaian racun panjang yang sedang diuji. Saya yakin solusinya akan segera ditemukan. Selain itu, jika ada kejahatan atau aktivitas jahat, juga sedang diselidiki,” kata Singh.
Dalam insiden medis terpisah, pihak berwenang di Kota Pune mencatat sedikitnya 73 kasus gangguan saraf langka yakni Sindrom Guillain-Barre (GBS). Dari jumlah itu sebanyak 26 di antaranya adalah perempuan. Sebanyak 14 di antaranya dirawat menggunakan ventilator.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan, pengidap sindrom ini, sistem kekebalan tubuh menyerang saraf tepi. Sindrom ini bisa memengaruhi saraf yang mengendalikan gerakan otot, menyebabkan kelemahan otot atau hilangnya sensasi di kaki atau tangan.
Mereka yang terinfeksi mungkin mengalami kesulitan menelan dan bernapas.