Bolu Tauco, Inovasi Kuliner Khas Cianjur Go International
CIANJUR – Tauco, bumbu tradisional khas Cianjur yang biasanya digunakan sebagai penyedap masakan lokal, kini hadir dalam bentuk inovasi kuliner yang unik. Di tangan kreatif Yeti Herawati, seorang ibu rumah tangga asal Cianjur, tauco diolah menjadi kue bolu kering dan cookies yang sukses menembus pasar Nusantara bahkan mancanegara. Usaha ini mampu meraup omzet hingga Rp30 juta per bulan.
Selama ini, Cianjur dikenal sebagai produsen tauco, selain dijuluki sebagai Kota Beras. Biasanya tauco dijadikan sambal atau bumbu penyedap masakan tradisional. Namun, Yeti Herawati memberikan sentuhan baru dengan mengolah tauco menjadi kue bolu kering dan cookies yang renyah dan lezat.
Proses pembuatan bolu kering tauco ini hampir sama dengan bolu pada umumnya. Bedanya, adonan kue dicampur dengan tauco sebagai bahan utama. Setelah adonan diaduk merata, dimasukkan ke loyang, lalu dipanggang hingga matang. Bolu yang sudah jadi kemudian dipotong kecil-kecil dan dipanggang kembali hingga kering dan renyah.
Profil Pendidikan Gubernur Bobby Nasution dan Wagub Surya yang Akan Memimpin Sumatera Utara
Tidak hanya bolu kering, Yeti juga memproduksi tauco cookies dengan berbagai varian rasa. Dengan kapasitas produksi mencapai 100 bungkus per hari, produk ini telah diminati banyak konsumen, baik sebagai oleh-oleh maupun kudapan sehari-hari.
Setelah sembilan tahun berinovasi, Yeti berhasil membawa kue bolu tauco menjadi salah satu ikon kuliner Cianjur. Produk ini kini merambah pasar internasional, dengan harga yang relatif terjangkau, yaitu Rp20 ribu hingga Rp25 ribu per bungkus.
“Kami berharap inovasi ini tidak hanya mendukung perekonomian keluarga, tetapi juga mempromosikan Cianjur ke kancah yang lebih luas,” ujar Yeti.
Melalui usaha kreatif ini, tauco yang awalnya hanya dikenal sebagai bumbu dapur kini telah memiliki nilai tambah yang mampu memperkenalkan keunikan kuliner khas Cianjur ke seluruh penjuru dunia. (Mochamad Andi Ichsyan/Dwinarto)