Didik J Rachbini: Danantara itu Ide yang Bagus
JAKARTA - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tengah menyiapkan superholding BUMN, yakni Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Ide superholding ini pun dianggap ide yang bagus.
"Jadi Danantara itu sebenarnya ide bagus ya. Banyak best practice yang sudah dijalankan di negara-negara lain. Di Singapura maupun di Malaysia ya kan kita sudah tahu, Temasek dan Khazanah," kata Ekonom Senior Didik J Rachbini dalam sesi wawancara, Kamis (16/1/2025).
Pembentukan Danantara
1. Ide Bagus
Namun, lanjut dia, ide yang bagus ini harus segera dibarengi dengan berbagai persiapan yang matang. Tujuannya, agar BUMN yang dikelola Danantara semakin bagus.
Diakui oleh Didik, proses penyiapan Danantara ini tidaklah mudah. Sejumlah aturan harus dilakukan sinkronisasi, agar tidak bertabrakan satu dengan lainnya.
2. BUMN Go Global
Didik juga berharap, dengan adanya Danantara, maka BUMN-BUMN bisa masuk ke kancah global. Meskipun saat ini sejumlah BUMN juga sudah masuk ke kancah global.
"Kalau Danantara sudah dipersiapkan nanti dia akan masuk ke dalam kancah global. Sekarang sebenarnya sudah ada seperti BRI, Mandiri, kan sudah masuk ke dalam perusahaan global. Masuk 500 top perusahaan global. Jadi dengan adanya Danantara nanti akan lebih bagus," harapnya.
3. Gejolak Politik
Namun, kata dia, saat ini hal yang juga penting dipersiapkan adalah bagaimana tarik ulur politik dapat diselesaikan.
Menurutnya akan banyak pihak-pihak yang menolak adanya Danantara, terutama mereka yang selama ini sudah mendapatkan rente keuntungan.
"Ada banyak yang tidak mau (ada Danantara) karena sekarang sedang menikmati rente dari unsur-unsur atau elemen-elemen yang nantinya akan ditangani Danantara," ujarnya.
Diingatkan oleh Didik, keberadaan Danantara nantinya jangan sampai merusak tatanan yang sudah bagus berjalan di BUMN. Sebagai contoh, praktek di perbankan yang sudah sangat ketat dan transparan, mesti dilanjutkan. Bahkan perbankan di tanah air juga sudah terbukti berhasil memghadapi badai krisis.
"Jadi sekarang Danantara itu nggak boleh sembrono. Nggak boleh merusak apa yang sudah baik sekarang," tutupnya.