Pengakuan Bidan Teladan Rusmiati Kena Prank Hadiah Motor Pemkab Polman, Malu dan Trauma
POLMAN, iNews.id – Rasa malu dan trauma kini menghinggapi Rusmiati Amiruddin, bidan teladan Desa Taloba, Kecamatan Tubbi Taramanu, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat.
Dia kena prank Pemkab Polman mendapat hadiah motor Yamaha Gear pada perayaan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 pada November 2024.
Dia mendapat penghargaan atas dedikasinya sebagai tenaga kesehatan (nakes) teladan nasional 2024.
Dia menuturkan, momen itu dirasakannya penuh kebanggaan. Di hadapan ratusan nakes dan tamu undangan di RSUD Wonomulyo, Pj Bupati Polman Muhammad Ilham Borahima secara langsung menyerahkan kunci motor kepadanya di atas panggung.
Namun, kunci motor tersebut diminta kembali sesaat setelah sesi foto bersama dengan alasan administrasi. Dari situlah muncul kekecewaan hingga saat ini.
“Mereka bilang tiga hari kemudian motor bisa diambil. Tapi setelah saya tunggu, tidak ada kabar, hingga sekarang motor belum saya terima,” ujar Rusmiati dikutip dari iNews Polman, Senin (13/1/2025).
Ironisnya, motor yang dipamerkan di hadapan publik ternyata diambil kembali oleh pihak dinas dengan alasan anggaran dari Pemkab Polman belum cair.
Dia mengaku malu dan trauma dengan kejadian ini. “Saya merasa malu dan kecewa. Awalnya senang karena itu motor pribadi, ternyata malah motor dinas, itu pun hanya simbolis,” katanya.
“Teman-teman juga bertanya, Mana motormu? Rasanya malu sekali. Ini seperti dipermainkan di hadapan publik,” ucapnya.
Kendati demikian dia tetap berbesar hati menjalankan tugasnya sebagai bidan di daerah terpencil.
“Saya tetap ikhlas menjalankan tugas saya. Ibu hamil dan balita di desa ini lebih penting bagi saya. Insya Allah, ini menjadi pelajaran,” katanya.
Saat dikonfirmasi, Sekretaris Daerah Polman I Nengah Tri Sumadana mengatakan akan menanyakan langsung permasalahan ini kepada Kepala Dinas Kesehatan. “Kami akan memastikan masalah ini selesai secepatnya,” ujarnya.
Hingga saat ini Dinas Kesehatan belum memberikan tanggapan lebih terkait kejadian yang sudah viral di media sosial ini.
Kasus ini menuai sorotan publik. Banyak pihak mempertanyakan, apakah ini murni keterlambatan teknis atau sekadar simbolisme belaka?
Penghargaan semestinya menjadi bentuk apresiasi nyata atas dedikasi para tenaga kesehatan, bukan sekadar janji tanpa kepastian. Publik kini menunggu langkah tegas Pemkab Polman untuk menyelesaikan persoalan ini dengan transparan.