Pertumbuhan Ekonomi RI Meleset dari Target 2024, Hanya 5

Pertumbuhan Ekonomi RI Meleset dari Target 2024, Hanya 5

Terkini | okezone | Senin, 6 Januari 2025 - 12:59
share

JAKARTA - Realisasi asumsi dasar ekonomi makro 2024 meleset dari target. Salah satu yang tidak mencapai target adalah pertumbuhan ekonomi.

1. Realisasi Ekonomi 2024

Untuk pertumbuhan ekonomi yang tadinya diperkirakan 5,2 dalam Undang-undang (UU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, tercatat hanya 5,0 yoy (outlook).

"Keseluruhan tahun untuk growth kita perkirakan di 5," ungkap dalam Konferensi Pers APBN 2024, Senin (6/1/2025).

Pertumbuhan ekonomi tersebut di 5 karena permintaan domestik yang kuat dan penciptaan lapangan kerja baru tetap menopang kinerja fiskal.

2. Penyebab Ekonomi Menurun

Lemahnya perekonomian, lanjut Sri Mulyani, disebabkan oleh situasi global yang semakin dinamis, antara lain meningkatnya tensi geopolitik di berbagai kawasan, gejolak pasar keuangan dan mulai turunnya harga komoditas andalan Indonesia.

Inflasi berada pada level 1,57 (yoy), jauh di bawah yang ditetapkan dalam asumsi yaitu 2,8. Lonjakan harga pangan sempat terjadi di pertengahan tahun, namun kembali turun sehingga inflasi terkendali.

3. Pergerakan Rupiah

Nilai tukar Rupiah secara rata-rata 2024 tercatat sebesar Rp15.847 per dolar AS lebih tinggi dari asumsi Rp15.000 per dolar AS.

"Nilai tukar terus tertekan karena berbagai faktor global termasuk policy fed fund rate penguatan dolar capital outflow mengalami deflasi dari yang kita asumsikan 15.000 per dolar AS," jelasnya.

4. SBN

Sementara itu, Yield Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 7 per Desember 2024 turun dari level tertinggi pada April dan Juni yang sebesar 7,2 .

Namun naik drastis dibandingkan akhir Desember 2023 yang mencapai 6,4 persen. Asumsi dalam APBN adalah 6,7 persen.

5. ICP

Indonesia Crude Price (ICP) USD71,6 per barel, lebih rendah dari asumsi USD82 per barel.

"Harga minyak sempat saat eskalasi geopolitik mendekati 90 dolar kembali terkoreksi sehingga keseluruhan tahun harga minyak di 71,6 dolar per barel ini lebih rendah dari asumsi yang 82 dolar per barel," terangnya.

Lifting minyak 571,7 ribu BPH atau di bawah asumsi 635 ribu BPH dan lifting gas 973 ribu BSMPH yang juga di bawah asumsi 1,03 juta BSMPH.

Topik Menarik