Dugem di Tengah Defisit: Pemkab Polman Dihujani Kritik Usai Tampilkan DJ Seksi di Malam Tahun Baru
POLEWALI MANDAR, iNewsPolman.id – Momentum sakral perayaan HUT ke-65 Kabupaten Polewali Mandar yang bertepatan dengan peringatan 1 Rojab, hari besar Islam, menuai kontroversi tajam. Pemkab Polman memeriahkan malam pergantian tahun 2024-2025 di Sport Centre dengan menghadirkan penampilan DJ seksi, hiburan yang biasanya identik dengan dunia gemerlap (dugem) di diskotik, bar, atau tempat hiburan malam.
Kebijakan ini menjadi sorotan, terutama di tengah situasi keuangan daerah yang masih menghadapi defisit anggaran sebesar Rp 9 miliar pada tahun 2024. Rabu, (1/1/25
Defisit tersebut bahkan menyebabkan penundaan pembayaran sejumlah Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) dan kegiatan OPD, yang baru direncanakan untuk dilunasi tahun depan.
Sejumlah tokoh masyarakat dengan lantang mengkritik langkah Pemkab ini.
“Lece-Leceangi (berlebihan), kayak APBD nggak defisit saja, kayak nggak berutang di HUT tahun lalu saja. Lecei (tidak pantas),” ujar salah satu tokoh masyarakat kepada media.
Profil dan Kekayaan Hakim Ketua Eko Aryanto yang Vonis Harvey Moeis 6,5 Tahun usai Korupsi Rp271 T
Saat dikonfirmasi, Pj. Sekda Polman, I Nengah Tri Sumadana, membenarkan kehadiran DJ seksi sebagai bagian dari acara. Menurutnya, penampilan DJ hanyalah satu segmen kecil untuk menyemarakkan malam pergantian tahun.
“Goal-nya adalah mengapresiasi berbagai macam seni dari berbagai kalangan dan segmen masyarakat. DJ hanya tampil sebentar untuk memeriahkan acara malam ramah tamah,” jelas Tri Sumadana kepada media.
Ia juga menambahkan bahwa penampilan DJ merupakan bagian dari rangkaian hiburan setelah Festival Banua Maraya (25-28 Desember), yang bertujuan mengapresiasi seni budaya daerah.
Panggung hiburan malam tahun baru diisi berbagai acara, mulai dari penampilan band lokal hingga campursari.
Namun, kehadiran DJ seksi tetap menimbulkan tanda tanya besar di masyarakat. Bagi sebagian warga, langkah ini dianggap kurang sensitif terhadap kondisi keuangan daerah yang sedang terpuruk.
Kritik pun datang bertubi-tubi di ruang publik, baik dari kalangan tokoh agama maupun masyarakat umum, yang merasa Pemkab Polman seolah melupakan kesakralan peringatan hari besar Islam 1 Rojab.
Sebagai catatan, keputusan ini diambil di tengah upaya daerah untuk bangkit dari himpitan utang dan tantangan defisit anggaran, yang menjadi PR besar Pemkab Polman untuk dituntaskan di tahun 2024.
Penampilan DJ seksi yang kontroversial ini, apakah berhasil membawa semarak atau justru menambah beban kritik kepada Pemkab Polman?
Masyarakat kini menanti langkah nyata yang lebih relevan untuk mengatasi tantangan kabupaten polewali mandar ke depan.