China Bikin Stasiun Pangkalan 5G Pertama di Dunia, Siap Digunakan di Medan Perang
BEIJING, iNews.id - China meluncurkan stasiun pangkalan 5G seluler pertama di dunia. Setelah melewati pengujian ketat, terknologi tersebut kini siap ditempatkan di medan perang.
Dilansir dari SCM P, Selasa (31/12/2024), teknologi 5G ini dikembangkan China Mobile Communications Group bersama Tentara Pembebasan Rakyat (PLA). Layanan tersebut dapat menyediakan pertukaran data berkecepatan tinggi, latensi rendah, sangat aman dan andal yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Layanan tersebut dapat digunakan 10.000 pengguna dalam radius 3 km (1,8 mil). Bahkan ketika pasukan PLA bergerak maju dengan kecepatan 80 km/jam (50mph) di medan yang kompleks, seperti pegunungan atau kota, dan terkena interferensi elektromagnetik. Sistem ini masih dapat mempertahankan sinyal tanpa gangguan sebesar 10 gigabit per detik dan latensi kurang dari 15 milidetik.
Di sisi lain, jumlah pelanggan telepon seluler (ponsel) 5G di China lebih dari 1 miliar per akhir November. Pencapaian ini menandai tonggak penting di pasar telekomunikasi terbesar di dunia.
Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China, angka ini mewakili 56 persen dari total langganan ponsel di negara tersebut yang menandai peningkatan sebesar 9,4 poin persentase dibandingkan akhir tahun sebelumnya.
Pertumbuhan pesat pelanggan 5G telah didukung oleh pembangunan infrastruktur besar-besaran. Angka dari kementerian tersebut menunjukkan China telah membangun sekitar 4,2 juta stasiun pemancar atau base transceiver station (BTS) 5G hingga akhir bulan lalu.
Sebelumnya pada awal 2024, kalkulasi industri mengindikasikan bahwa BTS 5G di China, titik penghubung antara ponsel dan internet yang lebih besar, mencakup lebih dari 60 persen dari total global. Ini menjadikan China berada di posisi terdepan dalam penyebaran 5G secara global.
Menurut Laporan Mobilitas Ericsson (Ericsson Mobility Report) terbaru jumlah pengguna 5G global meningkat 163 juta pada kuartal ketiga tahun ini menjadi 2,1 miliar. Sementara pengguna 4G terus menurun seiring dengan migrasi pelanggan ke 5G.
Raksasa telekomunikasi Swedia itu mengatakan pengguna 5G global diperkirakan akan mencapai hampir 2,3 miliar per akhir tahun ini. Angka tersebut akan mewakili lebih dari 25 persen semua pelanggan seluler di seluruh dunia.
Total pelanggan 5G di seluruh dunia diperkirakan mencapai 6,3 miliar, mencakup 67 persen dari pengguna seluler pada 2030.










