Fakta-Fakta Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh dan Meledak, Keajaiban Banyak Penumpang Selamat

Fakta-Fakta Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh dan Meledak, Keajaiban Banyak Penumpang Selamat

Terkini | inews | Kamis, 26 Desember 2024 - 03:02
share

JAKARTA, iNews.id - Fakta-fakta jatuhnya pesawat Embraer 190 Azerbaijan Airlines (Azal), di antaranya keajaiban banyak penumpang yang selamat. Padahal pesawat menukik tajam, menghujam daratan, lalu meledak dan terbakar.

Pesawat dengan nomor penerbangan J2-8243 itu dalam perjalanan dari Baku, ibu kota Azerbaijan, menuju Grozny, ibu kota Chechnya, wilayah otonomi di Rusia, membawa 69 orang, termasuk lima kru.

Pesawat jatuh di dekat Kota Aktau, Kazakhstan, pada Rabu (25/12/2024) pagi waktu setempat.

Berikut 5 fakta jatuhnya pesawat Azal:  

1. Pesawat Dialihkan Pendaratannya karena Kabut Tebal

Pesawat Azerbaijan Airlines terbang dari Baku, Azerbaijan, dengan tujuan Grozny, Chechnya, wilayah otonomi di Rusia. Namun pilot mengalihkan pendaratan karena cuaca buruk berkabut tebal di Grozny.

Laporan mengungkap, pesawat tersebut awalnya diarahkan menuju Makhachkala, kota di Rusia, namun terjadi insiden di atas Laut Kaspia yang membuat pilot mengubah lokasi pendaratan. 

2. Pesawat Tabrak Kawanan Burung

Dalam penerbangan menuju Makhachkala, pesawat bertabrakan dengan sekawanan burung di atas Laut Kaspia sehingga pilot memutuskan untuk mendarat darurat di Aktau. 

Kondisi pesawat setelah ditabrak tampaknya kacau. Pilot lalu mengirim sinyal darurat SOS, namun kondisi pesawat sepertinya sudah tak bisa dikendalikan.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan, pesawat menukik tajam, menunjukkan pilot sulit untuk membuat hidung pesawat naik, hingga jatuh di lokasi 3 km dari Kota Aktau.

3. Keajaiban, 32 Penumpang Selamat meski Pesawat Meledak dan Hancur

Jumlah korban tewas akibat kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines di bandara Aktau, Kazakhtan, sejauh ini diyakini lebih dari 30 orang. Angka itu merupakan perkiraan karena 32 orang ditemukan selamat meski terluka, termasuk tiga anak-anak.

Namun dari total korban luka, tujuh di antaranya dalam kondisi kritis.

Petugas layanan darurat masih berusaha memastikan kondisi penumpang lainnya. Kondisi pesawat hancur, terpotong menjadi beberapa bagian, dengan satu bagian besar adalah bagian belakang termasuk sirip. Bagian itu tampak tidak terbakar sehingga ada kemungkinan para penumpang yang selamat duduk di bagian belakang. 

4. Pesawat Bawa 69 Orang dengan 4 Kewarganegaraan

Jumlah total penumpang dan kewarganegaraan masih simpang siur karena pendataan masih berlangsung. Namu dari beberapa informasi yang beredar para penumpang berasal dari empat negara.

Jumlah total penumpang dan kru pesawat Azal yang dilaporkan sebelumnya adalah 67 orang, namun kemudian ada penambahan menjadi 69.

Kementerian Perhubungan Kazakhstan melaporkan, pesawat Azal J2-8243 membawa warga dari empat negara, yakni 37 warga Azerbaijan, 6 warga Kazakhstan, 3 warga Kirgistan, dan 16 warga Rusia.

Laporan lain dari pejabat Kazakhstan menyebutkan, sebanyak 42 penumpang warga Azerbaijan, 16 warga Rusia, 6 warga Kazakhstan, dan 3 warga Kirgistan.

5. Vladimir Putin Desak Penyelidikan 

Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak penyelidikan jatuhnya pesawat Azal di Kazakhstan.

"Saya yakin bahwa penyelidikan menyeluruh akan dilakukan," kata Putin, saat membuka pertemuan tingkat informal negara-negara persemakmuran (CIS) di Leningrad.

Dia mengatakan, pihak berkepentingan akan berkoordinasi melibatkan layanan penerbangan masing-masing terkait kecelakaan pesawat di Kazakhstan.

Dalam penerbangan itu terdapat 16 warga Rusia.

"Berkaitan dengan jatuhnya pesawat milik Azerbaijan Airlines di Aktau, Jaksa Agung Azerbaijan membuka kasus pidana berdasarkan pasal 262.3 (pelanggaran keselamatan lalu lintas dan aturan operasional transportasi udara, yang mengakibatkan kematian 2 orang atau lebih karena kelalaian) dan 314.3 (kelalaian yang mengakibatkan kematian dua orang atau lebih). Berdasarkan KUHP Kazakhstan, departemen investigasi Kantor Kejaksaan Agung telah diinstruksikan untuk melakukan penyelidikan awal," bunyi pernyataan Kejaksaan Agung Kazakhstan.

Penyidik ​​Rusia juga membuka kasus pidana secara mandiri terkait dugaan pelanggaran keselamatan transportasi udara, karena ada warga negara Rusia di dalamnya.

Topik Menarik