Warga Minta Pentolan Preman Pasar Merdeka Bogor Jufri Dihukum Berat
BOGOR - Warga dan pedagang sekitar pasar tumpah Jalan Merdeka, Bogor mengeluhkan aksi premanisme dan pungli oleh Jupri cs yang berlangsung puluhan tahun. Perbuatan itu dilakukan dengan modus jualan air minum ke pedagang.
Polres Kota Bogor sebelumnya telah menangkap Jupri. Dalam sangkaannya, penyidik mengenakan pasal kepemilikan narkotika hingga senjata tajam.
Faisal salah seorang warga Ciwaringin menuturkan kalau Jupri selama ini tidak segan-segan untuk lakukan penganiayaan terhadap pedagang atau warga yang berani protes. Bahkan kalau meminta pungutan uang ke pedagang bersama kelompoknya, Jupri selalu bawa senjata api dan tajam.
"Lapak pedagang bisa diobrak abrik sama dia dan kelompoknya, kalau ada yang berani lawan pasti abis sama dia," kata Faisal, dikutip, Senin (11/11/2024).
Faisal mengatakan, sebelumnya Jupri pernah konflik dengan salah satu pedagang pasar. Bukannya ditangkap, tapi pedagang yang melawan itu malah masuk penjara.
"Kalau masih ingat tahun 2022, keluarga pedagang itu ngadu ke Presiden Joko Widodo, itu yang kasusnya Ujang Sarjana," kata Faisal.
Hasil AS Roma vs Napoli di Liga Italia 2025-2026: Kalah 0-1, Giallorossi Terlempar ke Posisi 4!
Oleh karena itu, dia meminta aparat penegak hukum untuk menindak tegas Jupri. Lantaran kelakuan Jupri dianggap sudah keterlaluan.
"Orang kayak dia harus dihukum berat, jangan tanggung-tanggung karena perbuatannya sangat meresahkan warga," kata Faisal.
Senada dengan Faisal, Ridwan menuturkan kalau saat itu Jupri sedang memungut uang keamanan. Karena tidak terima, Ujang Sarjana protes hingga sempat terjadi perkelahian.
"Semenjak kasus itu, Jupri jadi semakin ditakuti oleh pedagang dan warga karena diduga diapunya backing kuat," paparnya
Ridwan mengatakan modus yang digunakan Jupri dengan jualan air botol mineral. Setiap pedagang dipaksa untuk beli air botol mineral dari kelompok Jupri.
"Setiap pedagang beda-beda harganya, ada yang Rp150 Ribu sampai Rp300 ribu untuk lapak pedagang yang ramai. Kalau ada nolak nanti lapaknya diacak-acak lalu diganti pedagang baru," kata Ridwan
Warga lainnya, Rahmat meminta Kapolri, Jaksa Agung dan Presiden Prabowo untuk turun tangan. Perbuatan Jupri mulai meresahkan warga hingga pedagang.
"Saya minta pak Prabowo sebagai presiden mendengar apa yang jadi keluh kesah kami sebagai warga. Jangan sampai ada orang seperti Jupri yang menari-nari di atas penderitaan kami," kata Rahmat.
Rahmat mengatakan keributan beberapa waktu lalu yang terjadi karena warga sudah kesal. Ulah Jupri sudah mulai kelewatan batas.
"Karena selama ini sudah banyak laporan ke polisi, dia ini selalu licin dari proses hukum kalaupun di tangkap enggak pernah dihukum lama. Salah satu korbannya pemilik warung R.M Puncak," kata Rahmat.
Rahmat meminta aparat penegak hukum untuk tegas terhadap Jupri. Ia berharap Jupri dan kelompoknya mendapat hukuman berat.
"Jangan sampai dia bebas lagi, kalau bebas aksi premanisme kembali lagi, karena warga juga resah dia selalu gunakan bangunan yang disegel itu untuk transaksi narkoba, kemarin dia ke tangkap pas dilakukan tes urine positif. dengan tidak adanya dia, sekarang sudah kondusif. Sebagian pedagang juga mau direlokasi," tutupnya.









