Singapura Geger, Pastor Ditikam saat Pimpin Misa di Gereja St Joseph Bukit Timah

Singapura Geger, Pastor Ditikam saat Pimpin Misa di Gereja St Joseph Bukit Timah

Terkini | inews | Sabtu, 9 November 2024 - 21:06
share

SINGAPURA, iNews.id Singapura digegerkan dengan aksi penyerangan di Gereja St Joseph di Bukit Timah. Seorang pastor ditikam saat memimpin misa malam di gereja itu, Sabtu (9/11/2024).

Dilansir dari The Straits Times, Pastor Christopher Lee yang menjadi korban penikaman sudah dibawa ke Rumah Sakit National University Hospital (NUH). Sementara pelaku penyerangan telah ditangkap.

Menteri Hukum dan Dalam Negeri K Shanmugam dalam sebuah unggahan di Facebook mengatakan, pastor tersebut dalam kondisi stabil. Sementara penyerang tersebut diketahui seorang pria Sinhala, sebuah kelompok etnis yang berasal dari Sri Lanka. Warga Singapura berusia 37 tahun itu sebelumnya telah mengatakan kepada Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan bahwa dia seorang Kristen.

"Polisi telah menangkap penyerang tersebut dan penyelidikan masih berlangsung. Polisi akan merilis informasi lebih lanjut setelah faktanya lebih jelas," kata Shanmugam.

Sementara Keuskupan Agung Katolik Singapura dalam sebuah pernyataan mengatakan, bersedih atas serangan terhadap pastor itu. Jemaat yang hadir termasuk Tim Tanggap Darurat Keuskupan Agung membantu mengamankan penyerang.

"Kami meminta agar umat beriman tetap tenang dan menghindari spekulasi di media sosial sementara polisi melakukan penyelidikan. Gereja tidak menoleransi kekerasan dalam bentuk apa pun," kata Keuskupan Agung Singapura.

Gereja juga meminta umat berdoa agar Pastor Lee segera pulih, juga mendoakan penyerang, serta semua yang hadir dalam misa, terutama anak-anak.

Menteri Kebudayaan, Komunitas, dan Pemuda Singapura Edwin Tong dalam sebuah unggahan di Facebook mengatakan, syok dengan kejadian tersebut.

"Pelaku telah ditangkap dan senjatanya diamankan. Paramedis sedang menangani pastor tersebut. Dia dibawa ke rumah sakit dan dia sadar. Berdoa agar dia baik-baik saja."

Dia menegaskan, kekerasan dalam bentuk apa pun dan untuk alasan apa pun, sama sekali tidak memiliki tempat di Singapura, apalagi di tempat ibadah. Pihak berwenang terkait akan menyelidiki insiden ini dan menanganinya dengan tepat.

Kronologi Penikaman

Sementara seorang jemaat yang meminta namanya hanya disebut sebagai Lee mengatakan, dia menghadiri misa pukul 17.30. Pastor yang memimpin misa ditikam antara pukul 18.15 dan 18.20, saat memberikan Komuni Kudus.

Saksi duduk di beberapa baris terakhir dalam gereja sehingga tidak dapat melihat dengan jelas apa yang terjadi. Dia baru mengetahui secara rinci kejadian itu setelah bertanya kepada umat lainnya.

Menurut umat yang mengikuti misa, penyerang pastor itu duduk di antara mereka. Saat pelaku mendekati pastor untuk menerima komuni, dia tampak mengeluarkan sesuatu yang tampak seperti pisau kecil. Dia lalu menikam pastor itu yang langsung jatuh ke belakang. Jemaat yang menghadiri misa segera menolong pastor sementara penyerang melarikan diri.

"Saya sangat terkejut. Saya telah menghadiri misa di gereja ini selama lebih dari 40 tahun dan ini adalah pertama kalinya saya melihat hal seperti itu. Saya gemetar dan sangat takut," katanya.

Polisi meminta umat di gereja itu agar tidak bubar dulu sehingga ambulans tidak terhalang saat membawa pastor ke rumah sakit untuk segera ditangani. Setelah misa berakhir, umat tetap tinggal di gereja untuk berdoa agar pastor yang menjadi korban penikaman segera pulih.

Polisi juga telah meminta keterangan kepada jemaat yang duduk di barisan yang sama dengan penyerang, yang dilaporkan meninggalkan tasnya.

Laporan The Straits Times menyebutkan, saat tiba di gereja itu sekitar pukul 19.45, lima mobil polisi terlihat di kompleks gereja dan sekitar 10 petugas berada di dalam.

Topik Menarik