Aktivis Muda Lintas Agama: Ridwan Kamil Pemimpin yang Berdiri di Atas Semua Golongan
JAKARTA, iNews.id - Aktivis Muda Lintas Agama Sahat Martin Philip Sinurat angkat bicara terkait fitnah yang menyebutkan Calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil (RK) hanya memberikan janji kampanye kepada satu agama saja. Menurutnya, RK adalah pemimpin yang berdiri di atas semua golongan.
Sebagai aktivis muda lintas agama, dirinya merasakan hal yang berbeda sewaktu mengadvokasi persoalan pembubaran Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Natal di Gedung Sabuga, Bandung, pada 2016 lalu. Ketika persoalan tersebut mencuat, Martin Philip Sinurat selaku ketua umum di salah satu organisasi kemahasiswaan Kristen mengaku dihubungi Ridwan Kamil yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Bandung.
"Beliau saat itu menyampaikan bahwa KKR Natal akan dilaksanakan kembali di lokasi yang sama dan beliau akan hadir untuk memastikan KKR ini berjalan lancar," kata Martin Philip Sinurat dalam keterangan resminya, Sabtu (12/10/2024).
Menurutnya, janji Ridwan Kamil akhirnya terbukti. Pada 23 Desember 2016, KKR Natal kembali dilaksanakan di Sabuga Bandung.
"Kita bisa cek di internet, jejak digitalnya masih ada," ujarnya.
Martin menuturkan, KKR Natal yang tadinya dibubarkan sekelompok ormas intoleran pada 6 Desember 2016, kemudian dilaksanakan kembali di lokasi yang sama pada 23 Desember 2016. Ridwan Kamil selaku Wali Kota Bandung ketika itu hadir untuk menjamin dan menyatakan kepada umat Kristen agar tidak perlu khawatir lagi dengan pembubaran saat beribadah.
"Saya bersaksi kehadiran Ridwan Kamil menjamin hak dari setiap warga negara untuk melaksanakan ibadah dan memeluk kepercayaan masing masing," jelas Martin.
Terkait persoalan janji kampanye untuk satu agama dalam Pilkada DKI Jakarta, menurutnya, hal yang wajar ketika seorang calon kepala daerah (cakada) menyampaikan janji kampanye sesuai dengan konteksnya, yakni kepada siapa janji tersebut disampaikan.
"Jika cakada tersebut menghadiri pertemuan dalam forum yang dihadiri khusus oleh konstituen yang beragama Islam, tentu yang disampaikan adalah program yang berkaitan dengan konstituen tersebut," ujarnya.
Lain halnya jika cakada tersebut bertemu dengan umat Kristen atau umat agama lainnya. Tentu program yang disampaikan yang berhubungan dengan umat agama tersebut.
"Jadi menurut saya tidak perlulah disebarkan isu hoaks, seakan-akan ada janji kampanye yang diskriminatif. Jangan kita terhanyut lagi dalam politisasi agama. Membentur-benturkan agama satu sama lain demi kepentingan politik praktis," ujarnya.
Dia berpesan agar semua pihak lebih mengedepankan politik gagasan dengan membangun narasi kampanye positif dalam membangun Jakarta dan Indonesia dengan dasar Pancasila.
"Jangan lagi kita dibenturkan masalah perbedaan agama, suku, golongan dan lain-lain," katanya.
Baginya, figur Ridwan Kamil adalah pemimpin yang sudah terbiasa memimpin masyarakat yang majemuk. Mantan Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat tersebut merupakan pemimpin yang berdiri di atas semua golongan.
Martin optimistis jika Ridwan Kamil-Suswono terpilih di Pilgub DKI Jakarta 2024, keduanya akan memimpin di atas semua golongan. Pasangan RIDO akan membuat dan memberikan kebijakan serta program yang seadil-adilnya untuk semua suku, agama maupun golongan.
"Mengusahakan bagaimana kemudian rakyat kita bisa sejahtera, rakyat kita dapat melakukan aktivitas ekonomi dengan mendapat keberpihakan dari pemerintah," ujarnya.