Ini Alasan Sebenarnya Kenapa Pesawat Dilarang Melintas di Atas Kabah
ANDA mungkin pernah mendengar teori yang menyebut bahwa pesawat dilarang terbang melewati Kabah. Hal tersebut lantaran Kabah disebut-sebut merupakan pusat dunia dan memiliki medan magnet yang kuat.
Ini juga dianggap menjadi alasan mengapa Kota Mekah tidak memiliki bandara penerbangan. Teori ini berasal dari unggahan di sejumlah sosial media dengan berbagai bahasa, mulai dari bahasa Melayu, Arab, Prancis, Portugis, dan Spanyol.
Unggahan ini telah disukai dan disebarluaskan oleh ribuan pengguna lainnya, sehingga teori ini menjadi dipercaya sebagian besar orang. Dalam unggahan tersebut, disebutkan Kabah merupakan Zero Magnetism Area dan sebagai pusat bumi. Oleh karena itu, baik pesawat maupun burung tidak bisa terbang di atas Kabah.
Bahkan juga disebutkan, meskipun banyak burung di sekitar Kabah, tapi mereka hanya terbang mengelilingi Kabah, bukan di atasnya. Namun, apakah teori tersebut memang benar? Berikut ulasannya, melansir dari berbagai sumber.
Faktanya, teori tersebut telah dibantah oleh Julien Aubert, peneliti senior di Institute of Physics of the Globe of Paris (IPGP). Menurutnya, bumi memang memiliki medan magnet, namun lokasi medan magnet Bumi bukan di Mekah.
Gangguan magnetik memang dapat merusak sistem navigasi, meski begitu hal ini tidak menghalangi pesawat untuk terbang. Sebab, pesawat menggunakan sistem navigasi dan geolokasi yang lebih modern.
Teori ini juga dibantah oleh National Union of Airline Pilots Prancis atau yang disingkat dengan SNPL. Larangan pesawat terbang di atas Kabah ini merupakan penghormatan terhadap aturan agama Islam dan terhadap Kabah itu sendiri.
Arab Saudi memiliki aturan larangan bagi non muslim untuk memasuki wilayah Mekah dan sebagian wilayah di Madinah, termasuk di wilayah udara. SNPL menyatakan, Larangan ini didasarkan pada pertimbangan ideologis terhadap Kabah.
SNPL menegaskan bahwa Mekah, terutama Kabah, dianggap sebagai tempat suci yang hanya dapat diakses oleh umat Islam. Ini juga mencakup wilayah udara di atasnya.
Dalam dokumen persyaratan penerbangan dan pengoperasian pesawat secara umum yang dirilis oleh Otoritas Penerbangan Arab Saudi (GACA), disebutkan bahwa terdapat larangan penerbangan di sekitar beberapa masjid. Masjid-masjid tersebut mencakup Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Berikut isi dari aturan pembatasan tersebut, Siapapun tidak boleh mengoperasikan pesawat udara di atas atau di sekitar area mana pun yang akan dikunjungi atau dilalui oleh Penjaga Dua Masjid Suci (the Custodian of the Two Holy Mosques), atau tokoh masyarakat lainnya yang bertentangan dengan batasan yang ditetapkan oleh Presiden dan diterbitkan dalam NOTAM.
NOTAM, singkatan dari Notice to Airmen, digunakan untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan operasional, keamanan, dan penerbangan. Tujuannya adalah untuk memberitahu lokasi-lokasi yang tidak diizinkan untuk terbang dan alasan di balik larangan tersebut.
Informasi NOTAM dapat ditemukan di situs web Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, di mana mereka memberikan daftar wilayah yang tidak boleh dilintasi oleh maskapai penerbangan saat terbang, serta kondisi yang melarang penerbangan di wilayah tersebut.
Pemerintah Arab Saudi mempunyai larangan, namun ada pengecualian jika terjadi kejadian yang berkaitan dengan keselamatan atau darurat. Larangan pesawat melintasi Kabah ini juga semata-mata untuk menjaga kekhusyukan dan kenyamanan para jamaah dalam menunaikan haji dan umroh.
Sebagian besar Kota Mekah yang dikelilingi pegunungan dan perbukitan membuat suara mesin pesawat dapat memantul. Gema suara mesin pesawat ini dianggap dapat menghambat konsentrasi dan mengganggu kekhusyukan ibadah mereka.
Jadi, teori bahwa pesawat dilarang melintasi Kabah itu bukan karena merupakan pusat magnet bumi, ya! Larangan ini diberlakukan untuk menghormati aturan di Arab Saudi agar tidak mengganggu kenyamanan jamaah dalam beribadah.