Israel Perluas Operasi di Lebanon, Bombardir Pinggiran Selatan Beirut
BEIRUT, iNews.id - Israel melakukan serangan beruntun secara besar-besaran dengan menghantam pinggiran selatan Beirut mulai Sabtu (5/10/2024) malam hingga Minggu (6/10/2024). Menurut seorang saksi mata, ledakan terjadi di seluruh kota dan memicu kilat warna merah dan putih selama hampir 30 menit yang terlihat dari jarak beberapa kilometer.
Melansir Reuters , serangan ini terjadi setelah Israel membom pinggiran kota Beirut selama berhari-hari. Negara tersebut menganggap wilayah itu sebagai benteng kelompok bersenjata Hizbullah yang didukung Iran. Israel juga telah menewaskan pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah dan juga kemungkinan calon penggantinya.
Menurut seorang sumber keamanan Lebanon menyebut bahwa calon pengganti Hassan Nasrallah, Hashem Safieddine telah hilang kontak sejak Jumat lalu setelah serangan udara pasukan Zionis di dekat bandara internasional Beirut.
Militer Israel mengklaim telah melenyapkan Nasrallah dalam serangan di markas komando pusat kelompok itu di Beirut pada 27 September. Hizbullah mengonfirmasi bahwa pemimpinnya telah terbunuh.
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong Terbang ke Malaysia untuk Mata-matai Timnas China, Kok Bisa?
Selain itu, sumber tersebut menyatakan bahwa serangan yang digencarkan Israel sejak Jumat di Dahiyeh, kawasan permukiman dan benteng Hizbullah di selatan Beirut, membuat petugas penyelamat tidak dapat menyisir lokasi serangan.
Adapun kehilangan pemimpin akan menjadi pukulan bagi Hizbullah dan Iran. Serangan Israel di seluruh wilayah pada tahun lalu, yang meningkat tajam dalam beberapa minggu terakhir, telah melenyapkan pemimpin kelompok tersebut.
Israel telah memperluas aksinya di Lebanon. Pada hari Sabtu, Israel melakukan serangan pertamanya di bagian utara Kota Tripoli, menurut seorang pejabat keamanan Lebanon. Selain itu, pasukan Israel juga melancarkan serangan di bagian selatan.
Setidaknya delapan serangan mengguncang pinggiran selatan Beirut pada Sabtu malam termasuk di dekat bandara, menurut saksi mata Reuters. Serangan ini terjadi setelah militer Israel memperingatkan beberapa penduduk untuk melarikan diri.
Sebelum peningkatan serangan baru-baru ini, baku tembak juga terjadi antara Israel dan Hizbullah di wilayah perbatasan Israel-Lebanon, bersamaan dengan perang Israel yang telah berlangsung selama setahun di Gaza melawan kelompok pejuang Palestina, Hamas.
Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari menyebut bahwa pihaknya telah menewaskan 440 pejuang Hizbullah dalam operasi daratnya di Lebanon selatan dan menghancurkan 2.000 target Hizbullah. Namun, Hizbullah belum merilis jumlah korban tewas.
Pihak Israel menambahkan, pihaknya meningkatkan serangannya terhadap Hizbullah untuk mengamankan puluhan ribu warganya agar dapat kembali ke rumah mereka di Israel utara setelah dibombardir Hizbullah.
Pihak berwenang Israel mengatakan bahwa sembilan tentara Israel telah tewas di Lebanon selatan sejauh ini.