Makna Ayat Inna Akramakum Indallahi Atqakum
Makna ayat inna akramakum indallhi atqkum adalah bahwa "Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa ".
Dalam Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir oleh Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah dijelaskan:
[arabOpen] [arabClose] Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu).
"Yakni perbedaan di antara kalian hanyalah karena ketakwaan. Maka janganlah kalian saling berbangga dengan nasab kalian," tulis Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar.
Inna akramakum indallhi atqkum adalah penggalan ayat dalam Surat Al-Hujurat ayat 13 yang lengkapnya sebagai berikut:
[arabOpen] [arabClose] y ayyuhan-nsu inn khalaqnkum min dzakariw wa unts wa jaalnkum syubaw wa qab'ila litaraf, inna akramakum indallhi atqkum, innallha almun khabr
Artinya: Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti.
Dalam Tafsir Al-Wajiz oleh Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah ditafsirkan: Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari satu asal keluarga yaitu Adam dan Hawa. Maka Janganlah kalian saling membanggakan nasab di antara kalian.
Kami menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kalian saling berkenalan. Kami menciptakan kalian untuk saling berkenalan, tidak untuk saling membanggakan nasab .
Syuub maknanya adalah umat besar seperti Bani Rabiah, Bani Mudhar dan Bani Khuzaimah tergabung dari banyak suku.
Al-Qabail itu adalah kelompok selain Syuub seberti Bani Bakr yang merupakan bagian dari bangsa Rabiah dan Bani Tamim yang merupakan bagian dari bangsa Mudhar.
Sesungguhnya yang paling utama dan paling tinggi posisinya di sisi Allah adalah ketakwaan kalian kepada-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu dan Maha Memberitahu tantang urusan-urusan yang tersembunyi dan rahasia.
Ayat ini diturunkan saat terjadi ejekan terhadap Bilal yang menaiki Kakbah pada hari penaklukkan Makkah untuk mengumandangkan azan. Kemudian Nabi Muhammad SAW memanggil dan menegur mereka (yang mengejek) agar tidak membanggakan nasab.