Kementerian PUPR Atasi Kerusakan Saluran Pasangan Batu Kali di Museum Kampung Seni Borobudur
JAKARTA - Terkait pemberitaan terjadinya kerusakan pada talud dinding penahan tanah yang dibangun PUPR, perlu diklarifikasi bahwa bangunan tersebut bukan talud.
Bangunan tersebut merupakan saluran pasangan batu kali yang berfungsi sebagai saluran pengarah limpasan air di Museum dan Kampung Seni Borobudur (MKSB) di Kujon, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
Kejadian tersebut disebabkan kondisi force majeure alam, akibat tingginya intensitas hujan pada 25 September 2024 yang berakibat pada terjadinya ‘skoring’ pada konstruksi saluran pasangan batu kali sepanjang 30 meter di area zona B sebelah Barat Kampung Seni Borobudur.
Kondisi scourig diakibatkan karena terjadinya erosi akibat limpasan air yang secara sistem bermuara pada kawasan Kampung Seni Borobudur.
Kerusakan saluran pasangan batu kali ini tidak menyebabkan dampak berbahaya bagi pedagang yang berada di Kampung Seni Borobudur dan masyarakat sekitar.
Sehubungan dengan kejadian ini, Kementerian PUPR memohon maaf atas ketidaknyamanannya kepada seluruh masyarakat sekitar Kampung Seni Borobudur.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah Kementerian PUPR Kuswara menjelaskan, sesaat setelah kejadian teridentifikasi pada 25 September 2024, PT Brantas Abipraya (Persero) selaku kontraktor pelaksana langsung menurunkan alat berat untuk pembersihan lokasi.
Selanjutnya, pekerjaan perbaikan atau rekonstruksi saluran pengarah tersebut dimulai sejak 26 September 2024 dan ditargetkan akan selesai pada akhir September 2024. Adapun lingkup pekerjaan meliputi rekonstruksi saluran pengarah dengan material beton U-Ditch dimensi 80x100 cm (lebih besar dari saluran pasangan batu kali eksisting).
Selain itu, pertemuan outlet saluran dari Kampung Seni Borobudur terhadap saluran alami akan dilengkapi dengan bak kontrol untuk meredam daya rusak arus air sekaligus untuk mempermudah pemeliharaan saluran ke depan.
Dalam pelaksanaanya BPPW Jawa Tengah menyampaikan apresiasi terhadap BMKG, Pemkab Magelang, Pemerintah Kecamatan Borobudur, Pemerintah Desa Borobudur, Forkopimda, perwakilan kelompok pedagang dan warga sekitar yang telah bersinergi dalam penanganan kejadian tersebut.