E-Sport Tak Sekadar Bermain Game Tetapi Resmi Diakui Jadi Cabang Olahraga Prestasi
Game merupakan software aplikasi perangkat lunak yang bertujuan untuk menghibur. Game disukai oleh anak-anak hingga orang dewasa. Game sebenarnya penting dalam perkembangan otak untuk meningkatkan konsentrasi dan melatih memecahkan konflik masalah secara tepat dan cepat.
”Sedangkan e-Sports (electronic sports), merujuk pada permainan video kompetitif di tingkat profesional. Pemain dan tim bersaing dalam berbagai permainan untuk mendapatkan hadiah, sponsor, dan prestise,” tutur pegiat literasi digital Moh. Rouf Azizi, dalam webinar literasi digital untuk segmen pendidikan yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, di Kabupaten Merangin, Senin (30/9/2024).
Dalam diskusi online bertajuk ”Tren Game & e-Sport di Era Digital”, Rouf mengatakan, e-Sport tidak sekadar bermain game. Dalam industri yang telah tumbuh secara eksponensial dan menarik jutaan pemirsa di seluruh dunia, terdapat kompetisi berbentuk olahraga.
”Bahkan, e-Sport telah resmi menjadi olahraga prestasi. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) secara resmi mengakui e-Sports sebagai sebuah cabang olahraga prestasi di Indonesia,” jelas Moh Rouf Azizi.
Baca juga:Main Games dan e-Sport di Era Digital Bisa Merangsang Otak Siswa, Ini Tipsnya
E-Sports bisa menjadi olahraga prestasi, menurut Rouf, karena menggunakan tenaga manusia berupa kecepatan, ketangkasan, dan strategi seperti olahraga lainnya. Indonesia memiliki potensi pasar yang besar untuk game dan e-Sports.
”E-Sports sudah banyak dipertandingkan, baik dalam event nasional ataupun internasional, seperti di Asian Games 2018 dan SEA Games 2019. Beberapa tim asal Indonesia pernah menjuarai kompetisi tingkat dunia,” imbuh Moh. Rouf Azizi di hadapan siswa yang mengikuti acara diskusi dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing.
Dari sudut pandang berbeda, Ketua Program Studi S1 Kewirausahaan Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo M. Adhi Prasnowo menambahkan, game online memiliki risiko ancaman keamanan dan serangan siber yang lebih besar.
”Ancaman keamanan di dunia game semakin meningkat, dengan serangan siber seperti DDoS, phishing, dan malware yang menargetkan pemain dan platform game, mengakibatkan pencurian data pribadi dan kerugian finansial,” tegas Adhi Prasnowo. Sementara, Kepala Sekolah SMPN 55 Merangin Hendriadi menegaskan pentingnya budaya digital dalam pendidikan masa kini. Budaya digital dapat meningkatkan keterampilan, memperkaya pembelajaran, menyiapkan masa depan dan mendorong kreativitas.
”Budaya digital membantu pelajar menghadapi tantangan dan peluang di era digital, mempersiapkan mereka untuk sukses dalam dunia kerja. Budaya digital mendorong pelajar untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan kreativitas mereka melalui berbagai platform digital,” jelas Hendriadi.