Napi Kasus Pemerkosaan Kabur dari Lapas Kupang, Begini Modusnya
KUPANG - Seorang narapidana (napi) kasus pemerkosaan, Yanri Alion Faot, kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia dilaporkan melarikan diri saat mengecor taman.
Memanfaatkan kelengahan petugas yang mengawasinya saat bekerja di taman, Faot kabur dari Lapas Kupang pada Jumat 27 September 2024, setelah sejam lebih melakukan pengecoran.
Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIA Kupang, Antonius Jawa Gili mengungkapkan, Faot mulai melakukan pengecoran taman sekitar pukul 15.30 Wita. "Dia punya skill tukang bangunan, makanya kami kasih keluar untuk cor taman," ungkap Gili, Minggu (29/9/2024).
Menurutnya, Faot pergi meninggalkan lapas tanpa sepengetahuan petugas sekitar pukul 16.55 Wita. Pihaknya mengira, dia pergi cuma sebentar tapi ternyata tidak kembali lagi. "Kami kira dia pergi beli rokok begitu, tapi sudah beberapa jam belum pulang," ujarnya.
Rayakan Hari Jadi Kota Bandung, Persib Ajak Bobotoh Jaga Kondusifitas di Tiga Pertandingan Kandang
Dirinya lantas mengeluarkan perintah pencarian. Tiga tim akhirnya dibentuk untuk mencari yang bersangkutan ke sejumlah titik lokasi, baik dalam kota maupun luar kota.
Para petugas dikatakannya antara lain menyisir area Pelabuhan Kupang untuk mencegahnya pergi dengan kapal, area perkotaan hingga kampung halaman yang bersangkutan. "Saat ini kami sedang melakukan pencarian dan pengejaran. Kami sudah bertemu dengan keluarganya di Soe Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) untuk mencari tahu keberadaan dia, ucap Gili.
"Kami juga sudah membuat surat permohonan bantuan pencarian napi kepada Kapolresta Kupang Kota, Kabupaten Kupang serta semua Polsek, Kodim dan Koramil di Kota dan Kabupaten Kupang, imbuhnya.
Faot merupakan narapidana kasus pemerkosaan terhadap anak di bawah umur. Yang bersangkutan baru 1 tahun menjalani masa tahanannya dari vonis 12 tahun penjara.
Dirinya mengimbau kepada warga agar segera melaporkan kepada polisi maupun petugas Lapas Kelas IIA Kupang apabila menemukan napi tersebut. "Kami berharap yang bersangkutan secepatnya ditangkap. Kalau ada masyarakat yang melihatnya, segera laporkan kepada kami atau ke polsek terdekat," pungkas Gili.