Warga Pasir Sereh Tamansari Antusias Ngobeng Ikan Bareng Diky Chandra dan Kader PBB
TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Ratusan warga Kampung Pasir Sereh, Kelurahan Setiawargi, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, antusias mengikuti acara Ngobeng Bersama Calon Wakil Wali Kota Tasikmalaya nomor urut 4, Diky Chandra, pada Minggu (29/9/2024) sore.
Kegiatan ini dihadiri oleh masyarakat dari berbagai kalangan usia, didominasi oleh kaum laki-laki, namun banyak juga perempuan yang turut serta dalam acara yang digagas oleh Kader Partai Bulan Bintang (PBB). Mereka dengan semangat ikut meramaikan kegiatan tradisional ini.
Diky Chandra tidak ragu untuk langsung nyebur ke kolam ikan berukuran 8x20 meter, berbaur dengan warga untuk menangkap ikan yang telah disediakan panitia.
Ketua pelaksana dari PBB, Dian Kuswardianto, mengungkapkan bahwa acara tersebut sengaja diadakan di daerah perkampungan terpencil untuk memperkenalkan lebih dekat pasangan calon nomor urut 4, Viman-Diky, kepada masyarakat.
"Tujuan utama kami adalah mendekatkan calon pemimpin dengan warga, sehingga rasa persaudaraan lebih terjalin. Kami ingin menunjukkan bahwa wali kota dan wakil wali kota berasal dari rakyat dan dekat dengan rakyat," jelas Dian.
Ia menambahkan, berbagai jenis ikan seperti bawal, lele, dan ikan mas ditebar di kolam dengan jumlah mencapai satu kuintal. Selain itu, panitia juga menyiapkan doorprize bagi peserta yang berhasil menangkap ikan besar.
"Jumlah ikannya sekitar satu kuintal, terdiri dari bawal, lele, dan ikan mas. Ada beberapa titik lokasi untuk kegiatan ngobeng, dan kami juga menyediakan doorprize bagi peserta yang beruntung," ungkapnya.
Diky Chandra menyambut baik acara tersebut. Ia menjelaskan bahwa ngobeng balong atau menangkap ikan di kolam adalah tradisi yang memiliki sejarah panjang, di mana pada masa lalu, acara ini sering diadakan setelah panen untuk mempererat hubungan antarwarga.
"Kami khawatir tradisi ngobeng ini semakin menghilang. Selain berbaur dengan masyarakat, ini juga merupakan upaya kami melestarikan budaya khas Tasikmalaya, bahkan Jawa Barat," ujar Diky.
Diky juga berbagi kisah bahwa ia baru merasakan pengalaman ikut ngobeng sekitar 10 tahun yang lalu. Ia berharap budaya-budaya kasundaan seperti ini tetap hidup dan dilestarikan.
"Saya baru ikut ngobeng sekitar 10 tahun yang lalu dan belajar tentang sejarahnya. Jadi, jika ada informasi mengenai budaya kasundaan lainnya, seperti ngurat batu atau lainnya, tolong beri tahu, Insya Allah kami akan mendukung dan mengunjungi," jelasnya.
Diky mengungkapkan rasa bahagianya bisa turun langsung ke kolam dan berinteraksi dengan masyarakat.
"Saya tidak membawa persiapan khusus. Meski baju krem saya terkena lumpur, tidak apa-apa. Karena permintaan warga, saya langsung ikut turun ke kolam, dan alhamdulillah, saya sangat bahagia. Antusiasme masyarakat luar biasa," tutupnya.