Rusia Curiga AS Sudah Tahu Israel Akan Serang Lebanon dengan Bom Pager
MOSKOW, iNews.id - Amerika Serikat (AS) disebut sudah mengetahui rencana Israel melakukan serangan bom pager dan walkie talkie di Lebanon. Kompleksitas serangan serta pemberitaan media Barat mengindikasikan AS sudah mengetahu segalanya sebelum serangan terjadi 2 pekan lalu.
Serangan bom pager dan walkie talkie di Lebanon menewaskan sedikitnya 40 orang dan melukai lebih dari 3.000 lainnya. Banyak dari korban adalah warga sipil serta anak-anak dan perempuan.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, saat berpidato di Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB pada Sabtu kemarin menegaskan tak ada alasan bagi Israel untuk melakukan tindakan terorisme seperti itu. Israel tak berhak melakukan hukuman kolektif atas serangan pada 7 Oktober lalu.
"Contoh mencolok lain dari metode teroris sebagai sarana untuk mencapai tujuan politik adalah serangan tidak manusiawi terhadap Lebanon yang mengubah teknologi sipil menjadi senjata mematikan," kata Lavrov, seraya menyerukan penyelidikan internasional segera terhadap serangan tersebut, seperti dikutip dari RT, Minggu (29/9/2024).
Israel tak membenarkan maupun membantah serangan yang mengejutkan dunia itu.
Lavrov menambahkan, laporan media Barat mengenai rincian dan persiapan serangan itu menunjukkan keterlibatan atau paling tidak AS sudah mengetahuinya sejak awal.
"Kita sudah paham bahwa Amerika selalu menyangkal segalanya dan melakukan segala cara untuk menutup-nutupi fakta yang terungkap," tuturnya, sambil menyinggung kembali sabotase pipa Nord Stream pada September 2022.
Tiga dari empat jaringan pipa gas di Laut Baltik meledak. Insiden itu menghentikan pengiriman gas Rusia ke Eropa Barat.
Saat pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Jumat, Lavrov mengatakan, Timur Tengah berada di ambang perang besars seraya menyerukan upaya diplomatik aktif untuk mencegah skenario paling dahsyat.