Pejabat AS Lihat Indikasi Israel Segera Menginvasi Lebanon

Pejabat AS Lihat Indikasi Israel Segera Menginvasi Lebanon

Terkini | inews | Minggu, 29 September 2024 - 09:44
share

WASHINGTON, iNews.id - Para pejabat Amerika Serikat (AS) melihat tanda-tanda Israel bersiap untuk melakukan serangan darat ke Lebanon. Israel membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pada Jumat malam lalu, namun sejak itu tak mengendurkan serangannya.

Pernyataan tersebut disampaikan beberapa sumber pejabat tinggi Gedung Putih kepada CNN, berdasarkan pemantauan atas mobilisasi tentara Israel ke perbatasan. Selain itu Israel semakin gencar melakukan serangan udara ke wilayah-wilayah tertentu di Lebanon sebagai pembersihan wilayah. Tujuannya untuk memberi jalan bagi pasukan darat melakukan invasi.

Stasiun televisi ABC News sebelumnya melaporkan, Israel sedang mempersiapkan operasi darat terbatas di Lebanon, mengutip seorang pejabat pemerintah AS.

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Herzi Halevi pada Rabu lalu mengatakan sedang mempersiapkan kemungkinan serangan darat ke Lebanon. IDF telah mendatangkan dua brigade cadangan dan pengebom udara yang sudah memulai tugas.

"Gelombang serangan udara terbaru bertujuan untuk mempersiapkan lahan bagi kemungkinan masuknya Anda," kata Halevi, dalam pengarahannya kepada tentara.

Ini merupakan pernyataan paling jelas disampaikan Halevi mengenai kemungkinan serangan darat ke Lebanon.

"Kami sedang mempersiapkan proses manuver, yang berarti sepatu bot militer Anda, sepatu bot manuver Anda, akan memasuki wilayah musuh, memasuki desa-desa yang telah disiapkan Hizbullah sebagai pos-pos militer besar. Persiapkan diri Anda," ujarnya.

Sebelumnya militer Israel menyatakan telah memanggil dua brigade pasukan cadangan ke perbatasan Lebanon utara bersiap berperang melawan Hizbullah. Misi dari perang itu adalah memulangkan ratusan ribu warga Israel di kota-kota perbatasan dengan Lebanon yang sejak tahun lalu mengungsi.

Jika serangan darat itu terjadi, Israel secara terang-terangan melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1701 yaang diadopsi pada 11 Agustus 2006. Resolusi itu berisi seruan penghentian total permusuhan antara Lebanon dan Israel.

Resolusi tersebut juga menyerukan Israel untuk mundur di belakang Garis Biru, perbatasan antara Lebanon selatan dan Israel, serta melucuti senjata di wilayah antara garis tersebut dan Sungai Litani di Lebanon. Hanya tentara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB UNIFIL yang boleh memiliki senjata dan peralatan militer di wilayah tersebut.

Topik Menarik