Jakarta Terancam Tenggelam, Penduduk Semakin Padat hingga Kemacetan Parah
JAKARTA - Pengelolaan Kota Jakarta harus semakin tepat. Pasalnya, kota ini semakin padat penduduk, macet dan banjir dari air laut.
Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonergoro mengatakan, kendala yang dihadapi Jakarta adalah beberapa tantangan signifikan seperti kepadatan penduduk dan kemacetan. Jakarta memiliki lebih dari 10 juta penduduk, dengan hampir 20 juta orang tinggal di sekitarnya di Jabodetabek.
"Dengan jumlah penduduk sebesar itu, tingkat konsentrasi dan urbanisasi cukup tinggi. Kita masih menghadapi masalah lalu lintas, banjir, dan penggunaan lahan yang tidak efisien," ujarnya.
Jakarta juga menghadapi tantangan lingkungan, seperti potensi banjir, tidak hanya dari pegunungan, tetapi juga dari laut terkait dengan perubahan iklim, yang tidak bisa kita hindari.
"Ini berarti kita harus melindungi diri dari potensi banjir laut, terutama di bagian utara Jakarta," ujarnya.
Rencana induk dari pemerintah pusat, seperti yang disebutkan dalam kampanye presiden terpilih, adalah membangun tembok laut raksasa yang tidak hanya melindungi Jakarta dari banjir, tetapi juga membantu menyediakan air bersih.
Menurutnya, penduduk Jakarta masih bergantung pada Waduk Jatiluhur dan air tanah, yang menyebabkan Jakarta terus tenggelam.
"Jika pemerintah pusat benar-benar menerapkan ini, saya pikir Jakarta harus memanfaatkannya," ujarnya.
Namun demikian, Jakarta masih bisa memanfaatkan lahan dengan lebih baik.Pasalnya Jakarta masih memiliki sekitar 5 lahan yang tidak digunakan di Jakarta.