Uni Eropa Marah Besar Israel Bantai 6 Pekerja PBB di Sekolah Gaza
BRUSSELS, iNews.id – Uni Eropa mengutuk keras pembunuhan enam pekerja PBB di Jalur Gaza oleh serangan Israel pada awal pekan ini. Menurut blok supranasional itu, tindakan militer zionis tersebut adalah bentuk pengabaian terhadap hukum humaniter internasional.
“Marah atas terbunuhnya 6 staf (Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa/UNRWA) setelah serangan Israel menghantam–untuk kelima kalinya–sebuah sekolah di Nuseirat yang menampung 12.000 orang pengungsi,” ungkap Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, di platform media sosial X.
Dia menegaskan, pengabaian prinsip-prinsip dasar hukum humaniter internasional, khususnya perlindungan warga sipil, oleh Israel tidak dapat dan tidak boleh diterima oleh masyarakat internasional.
Senada, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga mengutuk keras serangan tersebut pada hari ini. Dia mengatakan, pelanggaran hukum humaniter internasional ini perlu dihentikan.
Sementara UNRWA menyatakan, pembunuhan 6 pekerjanya tersebut adalah jumlah korban tewas tertinggi yang terjadi dalam satu insiden.
Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan Operasi Banjir al-Aqsa. Israel pun menjadi sasaran serangan roket besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Para pejuang Hamas pada waktu itu juga melepaskan tembakan ke sasaran militer dan sipil di Israel Selatan dan menangkap lebih dari 250 tawanan. Israel memperkirakan 1.200 orangnya tewas pada hari itu.
Sejak itu, Israel terus menggempur Jalur Gaza secara membabi buta, menyebabkan lebih dari 41.000 warga Palestina gugur. Kebanyakan dari mereka yang terbunuh itu adalah perempuan dan anak-anak.