Kisah Angelaida Agil, Atlet Cilik Dancesport yang Sukses Sabet 9 Medali Emas di Kompetisi 3 Negara

Kisah Angelaida Agil, Atlet Cilik Dancesport yang Sukses Sabet 9 Medali Emas di Kompetisi 3 Negara

Terkini | okezone | Rabu, 4 September 2024 - 20:38
share

INDONESIA patut berbangga karena memiliki atlet cilik dancesport bernama Angelaida Agil Maharanny . Pasalnya ia baru saja mengharumkan nama bangsa berkat meraih Sembilan medali emas di kompetisi yang Angelaida ikuti selama tampil di tiga negara, yakni Malaysia, Taiwan, dan Korea Selatan.

9 medali emas itu direbut Angelaida pada perideo Agustus hingga September 2024 ini. Atlet cilik yang berasal dari kota Gudeg, Yogyakarta, itu pun bisa dikatakan atlet dancesport pertama Indonesia yang merebut 9 medali emas, 7 perak, dan 4 perunggu dalam kejuaraan internasional di tiga negara yang ia ikuti.

Hebatnya, Angelaida meraih 9 medali emas itu dalam kompetisi yang diikuti lebih dari 50 negara di dunia. Aksi pertama Angelaida berlangsung di The 4TH, Kuala Lumpur City (International Ballroom Championship 2024 pada 25 Agustus 2024 dengan perolehan 5 medali emas di kategori open standard U-10.

Luar biasanya lagi, dalam setiap kategori yang diikuti Angelaida bersaing dengan puluhan kompetitor dari negara lain menjadikan Angelaida semakin bersemangat. Ditambah para juri yang berasal dari puluhan negara membuat penilainya semakin objektif bagi semua atlet.

Sekadar informasi, Angelaida merupakan siswi kelas 4 SD Budi Utama, Yogyakarta yang berlatih di sekolah dansa Yuds Ballroom Dancesport. Sekolah dansa tersebut beralamatkan di Gg. Sulawesi I/3 Purwosari, Ringroad Utara Jl. Kaliurang KM 5,5 Yogyakarta.

Angelaida adalah putri dari pasangan Agus EH dan Aldila Miska. Meski sukses menjadi satu-satunya atlet dancesport pertama Indonesia yang meraih banyak prestasi di 3 negara sekaligus, sang ayah tak menjadikan medali sebagai target utama.

"Motivasi yang ditanamkan bukan untuk mengejar medali emas semata. Melainkan sebagai ajang untuk melatih mental, karakter dan pengalaman Angelaida, jadi juara itu hanya bonus," ujar Agus kepada wartawan, dikutip Rabu (4/9/2024).

Agus menambahkan bahwa dia lebih tertarik dengan kompetisi di luar negeri. Sebab, kata dia hal itu didasari dengan keberadaan kompetitor yang mumpuni dan obektifitas juri dibandingkan dengan dalam negeri.

"Kami juga tidak tertarik untuk ikut organisasi dancesport di Indonesia yang di bawah KONI, IODI (Ikatan Olahraga Dansa Indonesia) lantaran memiliki aturan yang sangat merugikan dan berpotensi bisa mengganggu perkembangan mental anak," tutupnya.

Topik Menarik