6 Fakta Driver Ojol Tuntut Kesejahteraan, Singgung Tekanan dari Grab-Gojek

6 Fakta Driver Ojol Tuntut Kesejahteraan, Singgung Tekanan dari Grab-Gojek

Terkini | okezone | Sabtu, 31 Agustus 2024 - 06:21
share

JAKARTA - Ribuan ojek online (Ojol) melakukan aksi di Istana Merdeka, Kamis 29 Agustus 2024. Tuntutannya mulai dari status hukum ojek online yang masih ilegal sampai potongan tarif.

Sejumlah pengemudi ojol mengaku dalam sehari memperoleh antara Rp10.000 sampai Rp100.000. Bahkan ada kalanya nol Rupiah.

Oleh karena itu, menarik untuk diketahui fakta-fakta terkait aksi ojol di Istana Merdeka karena kian tertekan dan mengancam kesejahteraan, Sabtu (31/8/2024):

1. 1.000 Driver Ojol Gelar Aksi

Ojek online (ojol) dan kurir se-Jabodetabek akan menggelar aksi di Istana Merdeka. Para driver akan berangkat dari kantor Gojek di sekitar wilayah Petojo, Jakarta Pusat dan kantor Grab di sekitar Cilandak, Jakarta Selatan.

Rencananya, aksi dari massa ojol dan kurir yang menamakan diri Asosiasi Pengemudi Transportasi Daring Roda Dua Nasional Garda Indonesia ini diikuti 500-1.000 orang.

"Informasi dari rekan-rekan kami bahwa aksi akan diikuti sekitar 500-1.000 pengemudi ojol dari berbagai komunitas di Jabodetabek, dengan rencana pelaksanaan jam 12.00 WIB dengan rute aksi Istana Merdeka, kantor Gojek di sekitar wilayah Petojo, Jakarta Pusat dan kantor Grab di sekitar Cilandak, Jakarta Selatan," jelas Ketua Umum Garda Indonesia Igun Wicaksono.

2. Tuntutan Driver Ojol

Menurut Igun, massa yang menuntut adanya legal standing yang jelas bagi para pengemudi ojol ini agar perusahaan tidak berbuat semaunya terhadap mitra ojol dan kurir.

"Tanpa ada solusi dari platform dan tanpa dapat diberikan sanksi tegas oleh pemerintah, hal inilah yang membuat timbulnya berbagai gerakan aksi protes dari para mitra," tegas Igun.

3. Nasib Ojol Makin Tertekan

"Asosiasi Pengemudi Transportasi Daring Roda Dua Nasional Garda Indonesia menghormati dan mendukung aksi damai selagi tidak menimbulkan suatu gangguan kamtibmas sebagai wujud solidaritas dan kesamaan nasib para pengemudi ojol yang makin tertekan oleh perusahaan aplikasi," ucap Igun.

Igun berharap perusahaan aplikasi dapat menghormati penyampaian pendapat dari para mitranya sebagai bentuk masukan yang perlu diperhatikan dan pemerintah juga dapat menyimpulkan permasalahan yang terus berulang di ekosistem transportasi daring.

4. Orderan Makin Dikit

Sejumlah pengemudi ojol, yang ditemui BBC, mengatakan dalam sehari mereka memperoleh antara Rp10.000 sampai Rp100.000. Bahkan ada kalanya nol rupiah.

Salah satu driver ojol, Afung bercerita sulitnya mendapatkan penumpang.

"Sekarang orderan sedikit, makin susah. Kayak sekarang nih, belum dapat penumpang," keluh Afung.

Topik Menarik