Kisah Pilu Ayah Gaza, 2 Bayi Kembarnya Dibunuh Israel saat Ditinggal Sebentar Urus Akta Kelahiran
GAZA, iNews.id - Sungguh tragis nasib Mohammad Abu al-Qumsan. Pria Palestina itu harus kehilangan dua bayi kembarnya akibat serangan biadab Israel di Gaza, belum lama ini.
Dengan gemetar dan tak percaya, dia merasa langit seakan-akan runtuh tatkala mendengar kabar buruk itu. Matanya berkaca-kaca sebelum akhirnya jatuh lemas di halaman Rumah Sakit Syuhada al-Aqsa di Gaza Tengah, Selasa (13/8/2024).
"Saya mohon. Saya mohon. Biarkan saya melihat mereka (istri dan bayi-bayi saya)," teriaknya kepada petugas kesehatan di fasilitas medis setempat, seperti dikutip CNN.
"Dia (istri saya) baru saja melahirkan. Tolong biarkan saya melihatnya," tuturnya.
Beberapa jam sebelumnya, ayah dua anak Palestina itu meninggalkan apartemennya di Deir al-Balah, Jalur Gaza, untuk mengambil akta kelahiran anak kembarnya yang baru berusia tiga hari, Aysal dan Aser. Mereka adalah pasangan bayi laki-laki dan perempuan.
Namun saat pria itu keluar, dia menerima panggilan telepon bahwa serangan Israel telah menghantam rumahnya. Serangan brutal itu menewaskan kedua bayinya, bersama dengan istrinya, Jumana (28).
Rekaman video yang diambil jurnalis lepas CNN menunjukkan puluhan pelayat berkerumun di sekitar al-Qumsan di Rumah Sakit Syuhada al-Aqsa. Orang-orang itu dengan lembut membelai dahinya. Mereka berusaha menghibur lelaki yang baru saja menjadi duda itu, yang amat berduka dan terluka atas peristiwa itu.
Dalam adegan lain, al-Qumsan terlihat berlutut di samping jenazah yang dibungkus kafan, sebelum melakukan salat jenazah bersama para jamaah. Istrinya, seorang apoteker, dan si kembar, termasuk di antara sedikitnya 23 orang yang tewas dalam beberapa serangan Israel di Gaza, Selasa.
Dalam sebuah pernyataan, militer Israel, seperti biasanya, bersikap tak mau tahu dengan musibah yang menimpa al-Qumsan dan warga Gaza lainnya yang kehilangan istri dan anak-anak mereka. Pihak zionis berdalih hanya menargetkan sasaran militer dan menggunakan berbagai tindakan untuk meminimalkan bahaya bagi warga sipil, meski faktanya tidaklah demikian.
"Semoga Allah mempersatukanmu di surga, Sayangku. Demi Allah, kamu akan dipersatukan kembali dengan mereka di surga dan bersama mereka selamanya," kata imam salat jenazah kepada al-Qumsan.
Al-Qumsan mengatakan kepada CNN bahwa dia telah memindahkan keluarganya ke sebuah apartemen di Deir al-Balah, demi melindungi istrinya yang saat itu tengah mengandung dari pemboman Israel yang tiada henti di Gaza. Beberapa hari sebelumnya, Jumana membuat unggahan di Facebook untuk merayakan kelahiran bayi kembarnya. Dia pun menyebut putra-putrinya sebagai sebuah "keajaiban." Al-Qumsan dan Jumana menikah pada Juli 2023, sebelum perang Israel-Hamas dimulai.
Israel melancarkan serangan militer ke Gaza sejak 7 Oktober setelah para pejuang Hamas menyerang Israel Selatan sebagai pembalasan atas kejahatan zionis terhadap rakyat Palestina. Sejak itu, serangan Israel di Gaza telah menewaskan hampir 40.000 warga Palestina, termasuk lebih dari 16.400 anak-anak, dan melukai lebih dari 92.000 orang, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza.
Sedikitnya 115 bayi terbunuh di Gaza, selama kampanye militer zionis selama lebih dari 10 bulan terakhir.