Cak Imin: Muktamar PKB Hanya di Bali, Kalau Ada yang Lain Saya Minta Kapolri Bubarkan

Cak Imin: Muktamar PKB Hanya di Bali, Kalau Ada yang Lain Saya Minta Kapolri Bubarkan

Terkini | inews | Kamis, 15 Agustus 2024 - 13:48
share

JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menegaskan Muktamar PKB hanya akan digelar di Bali pada 24-25 Agustus 2024. Dia meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membubarkan jika ada muktamar tandingan.

"Muktamar hanya ada satu, di Bali," ujar Cak Imin di Ponpes Daarul Rahman, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2024).

Dia menegaskan muktamar yang diselenggarakan selain PKB ilegal. Dia menyatakan penyelenggaran itu liar.

"Kalau ada orang yang mengatasnamakan Muktamar PKB, liar. Saya minta Kapolri tegas untuk membubarkan demi berlangsungnya UU Parpol," kata Cak Imin.

Cak Imin menegaskan, PKB di bawah kepemimpinannya diakui oleh negara. Dia pun mencontohkan dirinya bisa menjabat sebagai Wakil Ketua DPR dan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid yang bisa menjabat Wakil Ketua MPR.

"Karena kami sebagai parpol yang sah, dilindungi UU berdasarkan UU Parpol. Saya Wakil Ketua DPR RI sah, Pak Jazil Wakil Ketua MPR RI sah, kemudian partai ini sah secara hukum," kata Cak Imin.

"Kalau ada yang mengatasnamakan PKB, jangan salahkan kalau kami bubarkan," imbuhnya.

Diketahui, PKB tidak mengundang Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ke muktamar. Apa alasannya?

Sekretaris Organizing Committee (OC) Muktamar ke-6 PKB Zainul Munasichin menjelaskan muktamar merupakan perhelatan partai politik (parpol). Oleh karena itu, pihaknya tak mengundang PBNU sebagai organisasi masyarakat (ormas).

"Untuk pimpinan-pimpinan organisasi kemasyarakatan, karena ini perhelatannya adalah perhelatan partai politik, tentu yang kita undang adalah yang memang domainnya adalah domain partai-partai politik," ujar Zainul dalam konferensi pers di kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (12/8/2024).

Hanya saja, dia memastikan PKB tetap mengundang tokoh-tokoh NU. Para ulama dan kiai yang selama ini telah berkontribusi besar bagi Indonesia juga diundang untuk hadir.

"Untuk tokoh-tokoh secara personal, secara kultural Nahdlatul Ulama akan kita undang," kata Zainul.

Topik Menarik