Uni Eropa Kecam Menteri Ekstremis Israel karena Provokasi Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsa
BRUSSLES, iNews.id - Uni Eropa mengecam keras pernyataan Menteri Keamanan Israel Itamar Ben Gvir baru-baru ini tentang kemungkinan mencabut posisi Israel dalam mempertahankan status quo Masjid al-Aqsa di Yerusalem. Hal itu disampaiman Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, Selasa (13/8/2024).
Masjid al-Aqsa adalah salah satu tempat paling suci bagi umat Islam. Namun, kalangan Yahudi juga menganggap situs itu sebagai tempat sakral mereka dan menyebutnya sebagai Temple Mount alias Bukit Bait Suci.
Kemarin, Ben Gvir sambil berpose dengan latar belakang Masjid al-Aqsa, mengatakan dalam sebuah pidato video, bahwa Israel sedang mengambil langkah untuk mengizinkan orang-orang Yahudi berdoa di tempat suci itu meski ada perjanjian lama yang melarang mereka melakukannya. Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemudian menolak klaim Ben Gvir itu.
"Uni Eropa mengecam keras provokasi oleh Menteri Israel Ben-Gvir yang--selama kunjungannya ke Tempat Suci--menganjurkan pelanggaran Status Quo," tulis Borrell di platform media sosial X.
Menurut dia, Uni Eropa menegaskan kembali seruan agar status quo Masjid al-Aqsa ditegakkan, termasuk sehubungan dengan peran khusus Yordania dalam menjaga tempat suci itu.
Mengomentari pidato Ben-Gvir, Kementerian Luar Negeri Mesir pada Selasa menyatakan bahwa penyerbuan halaman Masjid al-Aqsa oleh para pejabat Israel dan ratusan Yahudi zionis adalah pelanggaran hukum internasional dan merusak status hukum Yerusalem.
Kunjungan pejabat Israel ke al-Aqsa sudah berulang kali menuai kemarahan dari warga Palestina dan kritik dari negara-negara Arab. Di bawah status quo, kaum non-Muslim hanya diizinkan untuk mengunjungi situs suci tersebut sebagai wisatawan berdasarkan Perjanjian 1967, namun mereka dilarang untuk beribadah di sana.
Berdasarkan perjanjian damai Israel-Yordania 1994, Yordania bertanggung jawab atas administrasi dan pengaturan sehari-hari kunjungan dan ibadah di Masjid al-Aqsa, dengan pengawasan dan kehadiran keamanan Israel.
Ben Gvir adalah politikus zionis berhaluan kanan ekstrem. Dia sering berkunjung ke al-Aqsa. Dia juga telah berulang kali menghasut orang-orang Yahudi untuk berdoa di sana. Insiden serupa sebelumnya yang melibatkan Ben Gvir terjadi pada 24 Juli.