Daftar Harga Cabai di Pasar Manis Ciamis, Rawit Merah Tembus Rp90 Ribu per Kilogram

Daftar Harga Cabai di Pasar Manis Ciamis, Rawit Merah Tembus Rp90 Ribu per Kilogram

Terkini | tasikmalaya.inews.id | Selasa, 13 Agustus 2024 - 15:30
share

CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id – Harga cabai di Pasar Manis Ciamis mengalami lonjakan signifikan dalam seminggu terakhir. Menjelang bulan Agustus, harga berbagai jenis cabai, termasuk cabai rawit merah, semakin meroket.

Cabai rawit merah, yang dikenal dengan sebutan cengek domba, kini mencapai harga Rp90 ribu per kilogram. Angka ini melonjak dari harga sebelumnya yang berkisar Rp70 ribu per kilogram.

Menurut Henhen, seorang pedagang sayur mayur di Blok A Pasar Manis Ciamis, harga tidak hanya berlaku untuk cabai rawit merah. Kenaikan juga terjadi pada cabai merah keriting dan cabai besar lokal (TW). 

Harga cabai merah keriting melambung dari Rp40 ribu per kilogram menjadi Rp60 ribu per kilogram. Sementara itu, cabai besar lokal TW naik dari Rp45 ribu per kilogram menjadi Rp60 ribu per kilogram.

Henhen mengungkapkan, meski harga cabai mengalami kenaikan, omzet penjualannya justru menurun. Penurunan ini bukan hanya disebabkan oleh harga yang melonjak, tetapi juga oleh menurunnya daya beli masyarakat.

Di tingkat petani, terutama di kawasan agropolitan Sukamantri Ciamis, harga cabai juga mengalami tiga kali kenaikan dalam seminggu terakhir. 

 

Pipin, seorang petani cabai dan Ketua Gapoktan Karangsari Cibeureum Sukamantri, melaporkan bahwa harga cabai rawit merah di tingkat petani kini mencapai Rp60 per kilogram. 

Cabai merah keriting dan cabai besar TW juga mengalami kenaikan, masing-masing menjadi Rp35 ribhu per kilogram.

Pipin menjelaskan, bahwa harga cabai rawit merah seminggu lalu masih diangka Rp40 ribu per kilogram, naik menjadi Rp45 ribu per kilogram, dan kini tembus Rp60 ribu per kilogram. 

Sedangkan cabai merah keriting naik dari Rp 25.000 per kilogram menjadi Rp35 ribu per kilogram, dan cabai besar TW juga naik dari Rp 20.000 per kilogram menjadi Rp35 ribu per kilogram.

Kenaikan harga ini disebabkan oleh penurunan produksi yang berkurang hingga 30 persen. Penurunan ini terutama disebabkan oleh serangan hama dan penyakit, serta kondisi cuaca ekstrem yang mempengaruhi hasil panen.

 

 

Topik Menarik