Iran Disebut Siapkan Serangan Besar-besaran ke Israel, Menhan Zionis Langsung Kontak AS
TEL AVIV, iNews.id - Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, dilaporkan telah berbicara dengan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, ihwal situasi terkini konflik Timur Tengah. Kepada Austin, Gallant mengatakan Iran tengah mempersiapkan serangan besar-besaran terhadap Israel.
Hal itu diungkapkan oleh portal berita Amerika, Axios, dengan mengutip salah satu sumber. Menurut media tersebut, kedua menhan itu mengadakan percakapan telepon pada Minggu (11/8/2024).
Sebelumnya, reporter Axios Barak Ravid melaporkan, intelijen zionis yakin bahwa Iran telah memutuskan untuk menyerang Israel secara langsung sebagai tanggapan atas kematian pemimpin politik gerakan Hamas Palestina, Ismail Haniyeh. Teheran diprediksi melakukan serangan itu sebelum pembicaraan kesepakatan pembebasan tawanan dan gencatan senjata di Gaza dilangsungkan pada 15 Agustus ini. Informasi tersebut diperoleh Ravid dengan mengutip dua sumber yang tidak disebutkan namanya.
Sementara, Mohammad Najafi, kepala Daerah Qasreshirin di Provinsi Kermanshah, Iran Barat, yang berbatasan dengan Irak, mengatakan bahwa Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) sedang melakukan latihan militer di kota tersebut. Latihan oleh unit elite Angkatan Bersenjata Iran itu berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah pascapembunuhan Haniyeh, 31 Juli lalu.
Haniyeh dibunuh di Teheran, seusai menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru, Masoud Pezeshkian. Hamas dan Iran menyebut Israel dan AS bertanggung jawab atas kematian pemimpin Hamas itu. Karenanya, Teheran bersumpah untuk membalasnya.
Pada malam 31 Juli, New York Times dengan mengutip beberapa sumber, mengklaim bahwa Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei telah memerintahkan serangan langsung terhadap Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan Haniyeh. Duta Besar Iran untuk PBB Amir Saeid Iravani kemudian mengatakan pada pertemuan Dewan Keamanan PBB bahwa Teheran, sesuai dengan hukum internasional, memiliki hak untuk membela diri untuk merespons pembunuhan Haniyeh jika dianggap perlu.