Korut Akan Luncurkan Lagi Satelit Mata-Mata Militer, Jepang dan Korsel Gelisah
SEOUL, iNews.id - Korea Utara telah memberi tahu Jepang tentang rencana Pyongyang untuk meluncurkan roket yang membawa satelit antara Senin (27/5/2024) dan Selasa (4/6/2024) pekan depan. Hal itu diungkapkan oleh Korpa Penjaga Pantai Jepang pada hari ini.
Pemerintah Korea Selatan kemudian menyatakan bahwa Korut telah mengeluarkan pemberitahuan terkait peluncuran satelit pengintaian militernya. Jika berhasil, ini akan menjadi satelit mata-mata kedua Pyongyang yang mengorbit.
Pemberitahuan tersebut disampaikan menjelang pertemuan puncak trilateral antara Jepang, Korsel, dan China di Seoul. Para pemimpin Korsel dan Jepang menuntut agar rencana peluncuran satelit oleh Korut itu dibatalkan. Tokyo dan Seoul beranggapan tindakan Pyonyang tersebut melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Para pejabat dari Amerika Serikat, Jepang, dan Korsel langsung berdiskusi lewat sambungan telepon untuk merespons pemberitahuan dari Korut itu. Ketiga negara sekutu itu sepakat bahwa peluncuran satelit Korut yang menggunakan teknologi rudal balistik akan melanggar resolusi PBB, kata Kementerian Luar Negeri Jepang. Para pejabat Jepang, AS, dan Korsel juga sepakat untuk menuntut Korut membatalkan rencana peluncuran tersebut.
Secara terpisah, Korea Selatan menyatakan, peluncuran satelit pengintaian militer Korut akan menjadi tindakan provokatif dan ancaman serius terhadap keamanan regional di Asia Timur.
Militer kami akan mengambil tindakan yang menunjukkan kemampuan dan kemauan kami yang kuat, kata Juru Bicara Angkatan Bersenjata Korea Selatan, Lee Sung Jun, pada konferensi pers hari ini, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Militer Korsel mengatakan, sekitar 20 pesawat, termasuk jet tempur siluman F-35, melakukan latihan serangan di wilayah udara selatan zona larangan terbang di sepanjang perbatasan antar-Korea.
Menurut Jepang, pemberitahuan Korut tersebut mencakup peringatan navigasi untuk wilayah di Laut Kuning dan sebelah timur Pulau Luzon di Filipina, tempat roket pembawa satelit akan diluncurkan.
Korea Utara meluncurkan satelit mata-mata militer pertamanya pada November lalu. Pyongyang akhirnya berhasil menempatkannya di orbit setelah dua upaya sebelumnya gagal pada 2023.
Korut mengklaim satelitnya itu telah mengambil foto-foto pemantauan terhadap Gedung Putih AS, Pentagon (Departemen Pertahanan AS), dan instalasi militer Korea Selatan. Akan tetapi, Pyongyang belum memublikasikan gambar-gambar tersebut sampai kini.
Korut telah berjanji untuk meluncurkan tiga satelit mata-mata lagi tahun ini. Mereka menolak resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang peluncuran satelit. Pyongyang menegaskan, resolusi itu melanggar hak kedaulatan negaranya untuk membela diri dan melakukan eksplorasi ruang angkasa.
Tahun lalu, para pemimpin Korea Utara dan Rusia bertemu di fasilitas peluncuran luar angkasa di Timur Jauh Rusia. Pada waktu itu, Presiden Vladimir Putin berjanji bahwa Moskow akan membantu Pyongyang membangun satelitnya.