5 Pemain yang Ngamuk karena Trofi Ballon dOr-nya Dirampok, Nomor 1 Cristiano Ronaldo Kena Karma!

5 Pemain yang Ngamuk karena Trofi Ballon dOr-nya Dirampok, Nomor 1 Cristiano Ronaldo Kena Karma!

Terkini | okezone | Senin, 27 Mei 2024 - 14:50
share

SEBANYAK 5 pemain yang ngamuk karena trofi Ballon dOr -nya dirampok pemain lain akan diulas Okezone . Ballon dOr merupakan penghargaan paling prestisius di level individu.

Setiap tahunnya, para pesepakbola di muka bumi bersaing mendapatkan trofi berbentuk bola emas tersebut. Namun, seperti ajang-ajang lain, juga ada drama di penganugerahan Ballon dOr.

Ada sejumlah pemain yang merasa layak memenangkan trofi Ballon dOr, namun gagal mendapatkannya. Alhasil, pemain-pemain ini pun koar-koar kelar penganugerahan. Lantas, siapa saja pemain yang dimaksud?

Berikut 5 pemain yang ngamuk karena trofi Ballon dOr-nya dirampok pemain lain:

5. Franck Ribery (2013)


Franck Ribery membantu Bayern Munich meraih treble winner di musim 2012-2013. Di musim tersebut, winger asal Prancis ini juga tampil brilian dengan koleksi 11 gol dan 23 assist.

Namun, faktanya bukan Franck Ribery yang meraih trofi Ballon dOr 2013. Ia kalah saing dari Cristiano Ronaldo yang di musim 2012-2013 sama sekali gagal meraih trofi Bersama Real Madrid. Disinyalir, Cristiano Ronaldo terpilih karena tampil tajam secara individu, yakni mengemas 55 gol dari 55 laga.

Saya memenangkan segalanya bersama tim dan individu, sedangkan Cristiano Ronaldo tidak memenangkan apa pun. Saya merasa layak memenangkan penghargaan ini (Ballon dOr). Ini semua politik. Ballon dOr tidak menarik minat saya lagi, kata Ribery.

4.Manuel Neuer (2014)


Manuel Neuer membantu Timnas Jerman juara Piala Dunia 2014, plus mengantarkan Bayern Munich juara Liga Jerman 2013-2014. Alhasil, eks kiper Schalke 04 ini masuk nominasi peraih trofi Ballon dOr 2014 bersama Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Namun, pada akhirnya para voters memilih Cristiano Ronaldo sebagai pemenang, disusul Lionel Messi dan Manuel Neuer. Kelar penganugerahan, Manuel Neur pun angkat suara.

Setelah pertandingan, hal yang ditonjolkan adalah siapa yang mencetak gol dan assist. Mereka cenderung tidak mengingat, bahwa kiper mengambil risiko besar untuk mengatur permainan dari belakang, kata Manuel Neuer.

Topik Menarik