'Nganjang ka Pakuan' Jadi Rekreasi Sekaligus Wisata Sejarah Baru di Jabar

'Nganjang ka Pakuan' Jadi Rekreasi Sekaligus Wisata Sejarah Baru di Jabar

Terkini | bandungraya.inews.id | Selasa, 14 Mei 2024 - 20:00
share

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat mendukung kegiatan 'Nganjang ka Pakuan' yang digagas langsung oleh Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin.

Kegiatan tersebut merupakan ajakan kepada masyarakat untuk berwisata ke Gedung Pakuan atau rumah dinas Gubernur Jabar yang telah dibuka secara umum pada 4 Mei 2024 lalu.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Benny Bachtiar mengatakan pengembangan Gedung Pakuan sebagai destinasi wisata baru sangat penting, karena untuk memperkenalkan warisan budaya dan sejarah Jawa Barat kepada masyarakat lokal maupun wisatawan nasional serta internasional.

Tentunya ini akan menjadi daya tarik wisata baru yang menarik bagi masyarakat," ujar Benny, Selasa (14/6/2024).

Dengan mengunjungi Gedung Pakuan, masyarakat akan mendapatkan banyak manfaat seperti:

Pengalaman Sejarah: Gedung Pakuan dibangun pada tahun 1867 oleh arsitek Belanda saat era Gubernur Jenderal Ch. F. Pahud. Gedung ini juga pernah menjadi tempat beristirahat tokoh dunia selama Konferensi Asia Afrika 1955.

Rekreasi Keluarga: Wisatawan dapat menikmati waktu berkualitas bersama keluarga, berinteraksi dengan sesama warga, dan melakukan aktivitas sehat dengan jalan kaki.

Inovasi Energi Terbarukan: Gedung Pakuan dilengkapi dengan pembangkit listrik tenaga surya di atap yang memberikan data energi yang dihasilkan, pengurangan emisi CO2, dan penghematan listrik hingga 15-40 persen dari penggunaan kapasitas terpasang PLN. Ini memberi masyarakat kesempatan belajar tentang sisi ekologis dan energi terbarukan.

Benny juga menyampaikan Pemprov Jabar juga berkolaborasi dengan para pelaku industri pariwisata untuk mempromosikan program Nganjang ke Pakuan melalui promosi pada media sosial, kolaborasi bersama influencer, dan agen perjalanan.

Pembukaan Gedung Pakuan untuk publik ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara masyarakat dengan pemerintah daerah, serta menanamkan rasa memiliki terhadap aset-aset daerah. Melalui program ini, kami berharap dapat menyukseskan berbagai program pembangunan di Jawa Barat serta memberikan pengalaman baru untuk masyarakat, bebernya.

Untuk itu, setiap akhir pekan, masyarakat dapat berkunjung untuk memperkaya pengalaman serta mempelajari sejarah hingga budaya Jawa Barat. Gedung Pakuan dapat diakses secara gratis pada Sabtu dan Minggu yang dibagi dalam dua sesi yaitu pagi (09.00 - 11.00) dan siang (13.00 - 15.00).

Bagi masyarakat yang ingin mengunjungi Gedung Pakuan dapat mendaftarkan diri melalui aplikasi Sapawarga mulai dari H-3 kunjungan. Pemesanan tiket dibuka setiap Selasa, Rabu, dan Kamis pada tiap minggunya.

Seperti diketahui, Pemda Provinsi Jawa Barat membuka Gedung Pakuan untuk masyarakat umum setiap Sabtu dan Minggu. Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin menuturkan, Gedung Pakuan memiliki nilai edukasi sejarah tinggi yang belum banyak diketahui oleh warga.

"Kami ingin supaya masyarakat tahu bahwa itu gedung bersejarah. Kurang lebih seperti Gedung Sate. Jadi wisata edukasi sejarah," ucap Bey di Gedung Sate, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.

Reservasi tiket Gedung Pakuan untuk umum dapat dilakukan melalui Sapawarga. Masyarakat tinggal men-download Sapawarga. Setelah itu, pilih menu Reservasi Kunjungan Gedung Pakuan di Sapawarga. Isi Form Pemesanan reservasi kunjungan. Kemudian, masyarakat akan mendapat undangan melalui Whatsapp, dan bisa berkunjung ke Gedung Pakuan sesuai jadwal dan sesi undangan.

Reservasi tiket Gedung Pakuan berlangsung pada Rabu-Jumat. Masyarakat dapat memesan tiket H-3 kunjungan, dan maksimal memesan 5 tiket/akun. Kuota kunjungan per sesi sebanyak 80 tiket. Ada dua sesi kunjungan Gedung Pakuan yakni sesi pagi pukul 09:00-11:00 WIB dan sesi siang pukul 13:00-15:00 WIB.

Bey memastikan masyarakat tidak dipungut biaya apapun, dan di lokasi disediakan air minum gratis.

Tidak dipungut biaya kecuali beli minuman di sana ya bayar kalau ada yang jual. Tapi kalau air putih disediakan gratis," tuturnya.

Bey juga meminta masyarakat untuk tertib dan mengikuti arahan pemandu selama berkunjung ke Gedung Pakuan.

"Nanti ada tour guide-nya. Ikuti saja dengan tertib," katanya.

Perlu diketahui, Gedung Pakuan dibangun di era kolonial tahun 1867 pada masa Gubernur Jenderal Ch. F. Pahud. Gedung yang digunakan sebagai rumah dinas Gubernur Jabar ini berlokasi di Jl. Cicendo No. 1 Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung.

Gedung Pakuan juga pernah dijadikan tempat beristirahat tokoh-tokoh penting dunia sebagai delegasi Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955.

Topik Menarik