Agen BRILink Karya Indah Bocorkan Cara Dapat Banyak Nasabah, Salah Satunya Bangun Kepercayaan
KESUKSESAN Agen BRILink Karya Indah bisa mempunyai banyak nasabah memang tidak datang secara tiba-tiba. Mereka membangun kepercayaan dan komunikasi yang baik dengan masyarakat.
Sebelum menjadi Agen BRILink, pasangan suami istri Sugiharto dan Komariah sempat merintis beberapa usaha. Salah satunya, bisnis warnet dan sembako.
Sembakonya masih ada sampai sekarang, kalau warnet sudah lama tutup. Kami semi agen, jadi banyak pedagang yang mengambil barang di sini, tutur Komariah berbincang dengan Okezone.com di tokonya, Karya Indah, Jalan H Teluk Gong No 424, Kelurahan Pejagalan, Jakarta Utara, belum lama ini.
Komariah tidak mengejar keuntungan dari Agen BRILink. (Foto: Tuty Ocktaviany)
Menurut Komariah, awal mula menjadi Agen BRILink dikenalkan oleh keponakan yang bekerja di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.
Ajak Masyarakat Berpartisipasi, IMPP UIN Walisongo Semarang Gelar Bakti Sosial di Wilayah Belik
Waktu itu jadi Agen BRILink masih awal 2016. Proses menjadi Agen BRILink sekitar tiga minggu. Mulai penyiapan berkas hingga tempat usaha kami disurvei dulu sama BRI. Mesin Electronic Data Center (EDC) baru datang tiga bulan kemudian, tutur Komariah.
Sejak menjadi Agen BRILink, ditambah bisnis warnet dan sembako juga jalan, Komariah mendapatkan banyak keberkahan rezeki. Transaksi sepanjang 2017 juga sangat banyak hingga diganjar hadiah umrah oleh BRI.
Seiring waktu berjalan, bisnis warnet tidak lagi menjanjikan. Tahun 2018, Komariah mantap menutup usaha warnetnya.
Saat itu juga tidak kepegang, karena nasabah Agen BRILink banyak. Anak-anak SD biasanya yang banyak memanfaatkan warnet. Mereka seringnya minta didampingi ketika ada tugas-tugas sekolah. Selain itu, tidak lama kemudian ada pandemi Covid-19, di mana kami ditegur tidak boleh buka, katanya.
Komariah beruntung, lokasi Agen BRILink miliknya dekat dengan pasar. Sehingga banyak nasabah yang datang memanfaatkan layanan perbankan.
Mereka kebanyakan masyarakat menengah ke bawah. Mulai dari tukang becak, tukang bajaj, pedagang pasar dan karyawan pabrik. Di sini banyak home industri, ada konveksi BH dan bikin karton-karton. Sehingga dikasih tahu soal perbankan, mereka banyak yang tidak tahu. Tahunya mereka transfer saja, uangnya sampai diterima orang di kampung. Tapi sekarang sudah banyak yang paham, katanya.
Bagi Komariah, lokasi yang strategi memang sangat menentukan kesuksesan dari Agen BRILink, selain pelayanan.
Sekarang masyarakat sudah banyak yang tahu Agen BRILink. Itu berkat Agen BRILink lama yang bangun kepercayaan. Dulu ditungguin jika ada yang transfer, zaman kita merintis, katanya.
Menurut ibu dua anak ini, membangun kepercayaan juga perlu dilakukan. Tujuannya, agar konsumen atau nasabah loyal menggunakan jasa Agen BRILink miliknya.
Bapak asli orang sini, jadi banyak yang sudah kenal. Nasabah pun semakin percaya dan lebih memilih ke sini. Ini dekar juga dengan kantor BRI, sekitar 500 meter, ujarnya.
Menurut Komariah, mereka punya alasan tidak ke kantor BRI meski lokasinya dekat. Mereka mikirnya harus rapi, belum antre juga. Semetara mereka harus langsung kerja, narik becak, katanya.
Selama melayani nasabah, Komariah dan Sugiharto membangun komunikasi yang akrab dan kekeluargaan.
Memang harus ramah dan menjawab apa pun pertanyaan dari nasabah dengan baik. Kalau bersikap jutek, pasti nasabah akan kapok, katanya.
Selama menjadi Agen BRILink, Komariah memang tidak mengejar keuntungan. Dia lebih membantu masyarakat sekitar.
Saya suka tidak tega. Tapi malah nasabah yang suka kasih lebih ke kita. Itu karena kita sering juga bantu sopir-sopir truk. Mereka takut kalau malam simpan uang, khawatir hilang. Jadi, mereka transfer dulu ke bosnya, kata Komariah.
Selain itu, kata Komariah, tukang becak sering ditarik tarif Rp5.000. Lantaran sering membantu, mereka suka kasih lebih.
Komariah dan Sugiharto sukses menjadi Agen BRILink. (Foto: Tuty Ocktaviany)
Ada yang kayak gitu. Bikin terharu. Orang kecil malah lebih apreasiasi. Kami terus jaga komunikasi, sehingga jadinya nyaman. Dari melayani nasabah dengan tingkat pendidian yang beragam, saya sekaligus belajar memahami karakter banyak orang, katanya.
Selama menjadi Agen BRILink, ada pula tantangan yang dihadapi Komariah. Terutama di awal-awal, dia pernah salah transfer uang.
Pernah salah transfer uang. Alhamdulillah, niatnya kami bantu orang dan uangnya dikembalikan. Saat itu lagi ramai, jadi grogi dan salah transfer uangnya kelebihan. Memang butuh ketelitian dan fokus. Sempat tidak bisa makan, kepikiran uangnya tidak kembali, katanya.