Menuju Eliminasi TBC 2030, Dompet Dhuafa Dukung Pasien TBC Berdaya Kembali

Menuju Eliminasi TBC 2030, Dompet Dhuafa Dukung Pasien TBC Berdaya Kembali

Terkini | okezone | Rabu, 17 April 2024 - 16:17
share

TUBERKULOSIS ( TBC ) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Berdasarkan data WHO Global Tuberculosis Report 2023, Indonesia masih berada di peringkat ke-2 di dunia orang dengan TBC terbanyak dengan total estimasi sebanyak 1.060.000 kasus.

Sementara berdasarkan data Dasbor Tuberkulosis Indonesia Kementerian Kesehatan RI per 4 Desember 2023, sebanyak lebih dari 800 ribu kasus TBC yang ditemukan. Artinya, upaya penemuan kasus TBC di Indonesia telah mencapai sekitar 80 persen dari estimasi.

Besarnya permasalahan TBC di dunia dan perlunya kerja sama multilateral menangani epidemi ini, Pemerintah Indonesia bersama pemerintah negara-negara lainnya menyatakan komitmen politis untuk mengeliminasi TBC tahun 2030.

Komitmen tersebut diperkuat dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan TBC yang memuat pendekatan, strategi, dan langkah-langkah yang perlu segera dilakukan untuk mencapai target eliminasi TBC tahun 2030.

Maka, berdasarkan Perpres Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis mengamanatkan dibentuknya Wadah Kemitraan Penanggulangan Tuberkulosis (WKPTB), telah menyusun sebuah buku pedoman kemitraan percepatan penanggulangan tuberkulosis, yang dapat memberikan gambaran bagaimana pelaksanaan kemitraan Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis (P2TB) yang telah berjalan di WKPTB.

Dalam rangka memperkuat kemitraan dalam percepatan penanggulangan TBC serta menyambut dan memeriahkan Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) Tahun 2024, WKPTB akan melakukan kegiatan peluncuran buku pedoman kemitraan yang diharapkan mampu meningkatkan advokasi, kepedulian, dan partisipasi masyarakat dalam upaya penanggulangan TBC secara holistik.

"Buku ini merangkum berbagai praktik terbaik dan strategi yang terbukti efektif dalam penanggulangan TBC. Saya mengajak seluruh mitra penanggulangan TBC untuk menyosialisasikan pedoman ini secara luas. Sehingga, kita dapat mempercepat pencapaian target eliminasi TBC tahun 2030. Saya mengimbau juga agar mitra WKPTB dan pemerintah daerah dapat bekerja secara langsung pada target sasaran orang terdampak atau terduga TBC. Agar, upaya dan sumber daya yang disediakan dapat dirasakan manfaatnya," ungkap Budiono Subambang, ketua WKPTB.

Kini sebagai puncak dari kepercayaan yang diberikan, Dompet Dhuafa diberi tanggung jawab sebagai Ketua Bidang VI dalam Mitigasi, Psikososial, dan Pemberdayaan Ekonomi. Langkah ini menegaskan komitmen Dompet Dhuafa dalam menghadirkan solusi komprehensif dalam penanganan TBC, baik dari segi kesehatan maupun aspek psikososial dan ekonomi masyarakat yang terkena dampak.

Sejak tahun 2021, Dompet Dhuafa telah menjadi mitra utama dalam Wadah Kemitraan Penanggulangan Tuberkulosis, sebuah inisiatif yang melibatkan berbagai lembaga, kementerian, serta mitra dari masyarakat sipil dan media. Fokus utama wadah kemitraan ini adalah untuk menggabungkan dan mengolaborasikan berbagai unsur yang dapat mendukung program-program penanggulangan TBC.

"Dompet Dhuafa sendiri masuk dalam wadah kemitraan ini sebagai anggota Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan juga Ketua Bidang Mitigasi, Psikososial, dan Pemberdayaan Ekonomi. Dan kita menyusun buku ini sejak Agustus 2022, dan mengumpulkan berbagai referensi, pengalaman, atau praktik baik, dan juga menyusun rencana-rencana kemitraan yang bisa dikuatkan baik di pusat maupun daerah. Karena tujuan buku ini juga sebagai pedoman agar acuan bagi terbentuknya kemitraan-kemitraan strategis yang juga bisa dilakukan baik di pusat maupun daerah," terang dr Yeni Purnamasari selaku General Manager (GM) Kesehatan Dompet Dhuafa.

Topik Menarik