Bertakwa Mengandung Arti Perintah Menghindarkan Diri dari Siksa Allah

Bertakwa Mengandung Arti Perintah Menghindarkan Diri dari Siksa Allah

Terkini | sindonews | Minggu, 17 Maret 2024 - 06:12
share

Bagaimana puasa dapat mengantarkan manusia kepada takwa ? Muhammad Quraish Shihab mengatakan untuk menjawab pertanyaan itu terlebih dahulu harus diketahui apa yang dimaksud dengan takwa. Dia menjelaskan takwa terambil dari akar kata yang bermakna menghindar, menjauhi, atau menjaga diri. Kalimat perintah ittaqullah secara harfiah berarti, "Hindarilah, jauhilah, atau jagalah dirimu dari Allah" "Makna ini tidak lurus bahkan mustahil dapat dilakukan makhluk," ujar Quraish Shihab dalam bukunya berjudul " Wawasan Al-Quran ".

Bagaimana mungkin makhluk menghindarkan diri dari Allah atau menjauhi-Nya, sedangkan "Dia (Allah) bersama kamu di mana pun kamu berada."

Menurut Quraish, siksa Allah ada dua macam.

Syaikh Muhammad Abduh menulis, "Menghindari siksa atau hukuman Allah, diperoleh dengan jalan menghindarkan diri dari segala yang dilarangnya serta mengikuti apa yang diperintahkan-Nya.

Hal ini dapat terwujud dengan rasa takut dari siksaan dan atau takut dari yang menyiksa (Allah SWT). Rasa takut ini, pada mulanya timbul karena adanya siksaan, tetapi seharusnya ia timbul karena adanya Allah SWT (yang menyiksa)." Dengan demikian yang bertakwa adalah orang yang merasakan kehadiran Allah SWT setiap saat, "bagaikan melihat-Nya atau kalau yang demikian tidak mampu dicapainya, maka paling tidak, menyadari bahwa Allah melihatnya," sebagaimana bunyi sebuah hadis. Quraish mengatakan tentu banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencapai hal tersebut, antara 1ain dengan jalan berpuasa.

Puasa seperti yang dikemukakan di atas adalah satu ibadah yang unik. Keunikannya antara lain karena ia merupakan upaya manusia meneladani Allah SWT.

Topik Menarik