Pergerakan IHSG Pekan Ini Dipengaruhi Sentimen Global hingga Data Inflasi
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pekan ini akan dipengaruhi beberapa sentimen global hingga data inflasi . Community Lead PT Indo Premier Sekuritas Angga Septianus mengatakan, sentimen tersebut adalah US GDP Growth Rate yang diestimasikan sebesar 3,3 dari sebelumnya 4,9, Core PCE Price Index yang menjadi indikator inflasi utama The Fed, dimana pada Desember lalu 0,1 lalu naik ke 0,2 pada Januari dengan konsensus di angka 0,4.
"Selanjutnya ada sentimen inflasi Indonesia, di mana ekspektasi inflasi melemah tipis ke 2,5 atau tepatnya 2,56 dari 2,57 serta sentimen PMI Manufaktur dengan ekspektasi melemah tipis dari 52,9 ke 52,8," kata Angga dalam risetnya, Senin (26/2/2024).
Sebelumnya, IHSG pada akhir pekan lalu yang ditutup melemah di level 7.295. Pada penutupan IHSG pada Jumat (23/2) IHSG melemah -40 poin atau -0,55.
Selandia Baru Tambah Dana Rp5,66 Triliun Dukung Industri Film Tanggapi Tarif 100 Persen dari AS
Menurut Angga, pelemahan market pekan lalu terpengaruh dua top losers yakni IDXTECHNO yang melemah -2,55 dan IDXFINANCE yang melemah -1,30. Pelemahan IHSG yang tidak terlalu dalam ini disebabkan topangan 2 top gainers yakni IDXINFRA yang menguat +2,44 dan IDXHEALTH yang menguat +1,29.
Angga menyebutkan ada sejumlah sentimen yang memengaruhi market pada pekan lalu, yakni China 5 year loan prime rate yang minus -25 bps dan 1 year rate yang stabil. Kestabilan ini mendorong sektor properti. Ia menegaskan mortgage rate yang turun menyebabkan demand property naik.
Selanjutnya ada sentimen suku bunga Indonesia yang stabil di 6 dan pasar tenaga kerja US yang masih lebih kuat dari ekspektasi, di mana initial jobless claims di angka 210.000 dari sebelumnya 213.000 dengan konsensus di angka 218.000.