Murka, Rusia Sebut Amerika Cs Pencuri
MOSKOW, iNews.id - Rusia memperingatkan negara-negara Barat akan ada pembalasan yang keras jika Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa menyita aset-asetnya. Nilai aset pemerintah Rusia di negara-negara AS dan Uni Eropa bernilai miliaran dolar AS.
Negara-negara Barat menyita aset Rusia, termasuk milik oligarki atau pengusaha, sejak invasi ke Ukraina pada Februari 2022.
Selain itu AS dan sekutunya menjatuhkan sanksi kepada individu, termasuk pejabat pemerintah dan pengusaha, serta entitas Rusia.
AS dan sekutunya juga melarang transaksi dengan bank sentral serta Kementerian Keuangan Rusia yang memicu pemblokiran aset milik
pemerintah sekitar 300 miliar dolar AS yang berada di Barat.
Uni Eropa pada Senin kemarin mengesahkan undang-undang (UU) yang menyisihkan keuntungan tak terduga dari aset bank sentral Rusia yang dibekukan. Ini merupakan langkah konkret pertama menuju tujuan utama blok tersebut yakni menggunakan uang yang diblokir itu untuk membiayai rekonstruksi Ukraina.
Demo di Polda Jateng, Massa Desak Kapolrestabes Semarang Dicopot Buntut Kasus Penembakan Siswa SMK
Ini adalah pencurian. Ini adalah perampasan sesuatu yang bukan milik Anda, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia Maria Zakharova, kepada radio Sputnik, Selasa (13/2/2024).
Zakharova menambahkan, pembalasan Rusia akan sangat keras karena berurusan langsung dengan pencuri.
Mengingat negara kita mengkualifikasikan ini sebagai pencurian, maka sikapnya akan mengarah kepada pencuri. Bukan sebagai manipulator politik, bukan sebagai ahli teknologi yang berlebihan, tapi sebagai pencuri, kata Zakharova.
Rusia sebelumnya menyatakan jika ada propertinya yang disita maka akan menyita balik aset-aset AS, Eropa, dan negara lainnya sebagai
pembalasan.