Alami Epilepsi? Kenali Gejala dan Penanganan yang Tepat

Alami Epilepsi? Kenali Gejala dan Penanganan yang Tepat

Terkini | okezone | Selasa, 6 Februari 2024 - 20:00
share

MENGENAL epilepsi atau dikenal sebagai gangguan kejang. Penyakit ini memengaruhi kondisi otak yang menyebabkan kejang berulang.

Dilansir dari Mayo Clinic, Selasa (6/2/2024), hingga saat ini penyebab epilepsi belum dapat diketahui secara pasti. Namun, diperkirakan sekitar 1,2 persen individu di Amerika Serikat mengalami epilepsi aktif. Gejala kejang bervariasi, dari kehilangan kesadaran hingga gerakan tak terkendali.

Gejala Epilepsi

Gejala kejang bervariasi tergantung pada jenis kejang. Karena epilepsi disebabkan oleh aktivitas tertentu di otak, kejang dapat mempengaruhi proses otak apa pun. Berikut ini gejala kejang, antara lain:

1. Otot terasa kaku

2. Tatapan kosong atau merasa bingung

3. Kehilangan kesadaran

4. Terkadang pengidap epilepsi dapat terjadi perubahan perilaku

5. Mengalami gejala psikologis, seperti ketakutan, kecemasan atau deja vu

6. Gerakan menyentak lengan dan kaki yang tidak terkendali.

Kejang dapat dibagi menjadi dua kategori utama: fokus (tanpa kehilangan kesadaran) dan umum. Kejang fokus mengakibatkan perubahan emosi, pandangan, penciuman, rasa, atau suara. Ada beberapa jenis kejang fokus, antara lain:

Kejang Fokus

1. Kejang lobus temporal

Selama kejang penderita akan kehilangan kesadaran disertai ketakutan, dan melakukan gerakan berulang atau reaksi tidak biasa.

2. Kejang lobus frontal

Penderita mengalami gerakan tidak terkontrol, seperti kepala dan mata bergerak ke satu sisi.

3. Kejang lobus oksipital

Penderita akan mengalami halusinasi sebagian atau keseluruhan penglihatan selama kejang.

Kejang Umum

Kejang yang tampaknya melibatkan seluruh fungsi otak, gejalanya meliputi:

1. Kejang Absen (petit mal)

Saat kejang, penderita akan memberikan respon menatap ke atas. Kondisi kerap terjadi pada anak-anak dan berlangsung selama 5-10 detik.

2. Kejang Tonik

Pengidap penyakit ini akan menimbulkan rasa kaku pada otot, punggung, lengan, dan kaki.

3. Kejang Atonik (drop attack)

Penderita akan kehilangan kontrol pada ototnya, terutama di kaki sehingga menyebabkan jatuh secara tiba-tiba.

4. Kejang Klonik

Penderita mengalami gerakan otot berulang yang memengaruhi leher, wajah, dan lengan.

5. Kejang Mioklonik

Penderita merasa tersentak atau kedutan singkat. Hal ini memengaruhi tubuh bagian atas.

6. Kejang Tonik-Klonik

Gejala yang paling parah lantaran memicu kehilangan kesadaran, pengerasan tubuh, dan seringkali gejala tambahan, seperti hilangnya kontrol atau menggigit lidah.

Topik Menarik