Kisah Bidan Bantu Persalinan Orang Saranjana, Dikasih Kunyit Berubah Jadi Emas!
SEORANG bidan bernama Tiyas, memiliki pengalaman luar biasa ketika ia dibawa masuk ke kota gaib Saranjana yang masuk wilayah Kabupaten Kotabaru , Provinsi Kalimantan Selatan.
Tiyas adalah salah satu dari sekian banyak 'orang terpilih' yang memasuki kota gaib berperadaban maju itu.
Mengutip video podcast yang diunggah channel YouTube Podcast Horror Reborn , dikisahkan bahwa sang bidan tanpa sengaja memasuki Kota Saranjana lantaran diajak oleh seorang nenek-nenek untuk membantu persalinan seorang wanita di kota itu.
Momen itu bermula saat matahari terbenam, menandakan berakhirnya jam praktik Tiyas. Sore itu, tidak ada pasien yang datang lagi. Ia pun merasa perlu menutup jam praktiknya.
Sambil menunggu jemputan sang suami, Ia pun membuka ponselnya dengan tujuan menelepon suami. Namun, yang dituju justru tidak merespons. Hingga akhirnya muncullah seorang nenek di kliniknya entah dari mana.
Bukit Saranjana (Foto: YouTube/Mif Cungkring)
Wanita tua berkerudung itu memohon bantuan kepada Tiyas. Ia mengatakan bahwa ada seorang wanita yang akan melahirkan di desa sebelah, dan ia sangat membutuhkan bantuan seorang bidan. Tanpa ragu, Tiyas bersedia membantu.
Mari bu ke arah mana kita jalan? tanya Tiyas tapi tidak respons apa-apa dari ibu tersebut.
Ia malah langsung menggenggam tangan bidan itu seraya berkata; "Mari ikut aku,". Perjalanan menuju desa tersebut menurut Tiyas sangat aneh.
Gerbang gaib menuju Saranjana (Foto: YouTube/Mif Cungkring)
Tanpa disadari, wanita tua itu telah membawa Tiyas menaiki angkutan umum, namun seingatnya di daerah tersebut tidak ada mobil angkutan umum apalagi menjelang malam seperti itu.
Sesampainya di Kota Saranjana, Tiyas merasa heran dengan keindahan bangunan dan rumah-rumah mewah di sana.
Semua tampak serupa, tinggi dan bersih, seperti masuk ke komplek real estate. Pemandangan itu membuat sang bidan semakin penasaran, karena ia belum pernah mendengar tentang Kota Saranjana sebelumnya.
Ia melamun sepanjang waktu dan tanpa disadari telah tiba di rumah wanita yang membutuhkan pertolongannya.
Ia terkejut saat melihat suami atau tuan rumah di sana karena berwajah tampan tetapi memiliki memiliki telinga yang lancip dan tidak memiliki garis antara bibir dan hidung (filtrum).
Bidan Tiyas lalu melanjutkan tugasnya setelah si nenek menepuk bahunya. Ia lagi-lagi heran dan takjub melihat luasnya kamar si calon ibu tersebut.
Peta Saranjana (Foto: Salomon Muller)
Tolong aku, bu, mohon si calon ibu sambil menahan sakit. Tentu saja, Tiyas lagi-lagi terpesona oleh parasnya dan ciri fisik menonjol yang sama dengan suaminya tadi.
Dengan sigap, Bidan Tiyas memeriksa tensi pasien, memberikan suntikan rangsangan, dan akhirnya membantu wanita itu melahirkan dengan selamat. Kegembiraan Tiyas sebagai seorang bidan tercapai ketika tangisan bayi mengisi ruangan.
Bayi itu akhirnya lahir ke dunia dan memiliki berat badan yang jauh di atas normal, sebesar 5 kilogram. Itu membuatnya heran karena biasanya berat badan bayi normal sebesar 2,6 hingga 4 kilogram. Akan tetapi, bayi ini tidak ada kendala saat dilahirkan.









