5 Contoh Cerita Pendek Singkat dan Menarik

5 Contoh Cerita Pendek Singkat dan Menarik

Terkini | inews | Senin, 4 Desember 2023 - 23:00
share

JAKARTA, iNews.id - Contoh cerita pendek singkat dan menarik akan diulas pada artikel kali ini. Cerpen adalah bentuk karya sastra yang populer di kalangan anak-anak karena ceritanya yang unik dan beragam.

Cerpen biasanya menceritakan tentang satu peristiwa atau kejadian yang spesifik, dengan jumlah tokoh yang tidak terlalu banyak dan tidak terlalu kompleks.

Cerpen memiliki jumlah kata yang terbatas, tidak lebih dari 10.000 kata atau 20 halaman. Hal ini bertujuan agar pembaca dapat menyelesaikan cerita dengan cepat dan mudah.

Agar lebih mudah memahami, berikut contoh cerita pendek singkat dan menarik, dikutip dari berbagai sumber, Senin (4/12/2023).

Contoh Cerita Pendek Singkat dan Menarik

1. Aku dan Dia

Aku dan dia, kami berdua adalah teman sekelas. Kami berdua selalu bersama, bercanda, tertawa, dan bahkan mengerjakan tugas bersama. Aku tahu dia suka kepadaku, tapi aku tidak tahu bagaimana cara mengatakannya.

Suatu hari, aku mengajaknya keluar untuk makan malam. Dia menyetujuinya dengan senyum manisnya. Kami berdua berjalan di taman kota, menikmati suasana malam yang indah. Aku merasa sangat nyaman saat berada di sampingnya.

Kami berdua berbicara tentang hal-hal yang kami sukai dan tidak sukai. Dia menceritakan tentang keluarganya dan aku menceritakan tentang keluargaku. Kami berbagi cerita tentang masa lalu kami dan bagaimana kami telah berkembang sejak saat itu.

Ketika kami sedang berbicara, aku merasa ada sesuatu yang aneh di antara kami. Aku merasa ada sesuatu yang lebih dari sekadar teman sekelas. Aku merasa ada sesuatu yang lebih dalam di antara kami.

Ketika kami sedang berjalan pulang, aku memegang tangannya dan memandangnya dengan tatapan penuh cinta. Dia membalas pandangan itu dengan senyuman manisnya. Akhirnya, aku mengatakan kepadanya bahwa aku mencintainya. Dia tersenyum dan mengatakan bahwa dia juga mencintaiku.

Kami berdua saling memeluk dan menikmati momen indah ini bersama-sama. Aku tahu bahwa ini adalah awal dari sesuatu yang indah antara kami berdua. Aku yakin bahwa kami akan bersama untuk selamanya.

2. Jangan Pernah Mencuri

Hari ini, aku pulang dari tempat kerja agak cepat karena ada sesuatu hal. Sekitar jam 15.30, aku sampai rumah dengan selamat. Setibanya di rumah. Aku melihat ibu seperti sedikit panik dan kebingungan. Aku langsung bertanya.

"Assalamualaikum Bu..."

"Waalaikumsalam Nak..."

"Ibu kenapa sih Bu? Kok keliatannya panik dan bingung gitu..?" Tanyaku sambil membuka sepatu.

"Gini Nak, Ibu bingung nih, uang tukaran 100 ribu ibu yang di dalam dompet kok gak ada ya? Kamu ada liat gak...?" tanya ibu penuh penasaran.

"Gak ada Bu, coba ingat-ingat lagi, siapa tahu ibu salah menaruh mungkin," jawabku.

"Enggak Nak, tadi Ibu menaruh di sini sebelum nyuci, tau-taunya sekarang udah gak ada lagi," tutur ibu.

"Ya udah deh Bu, ikhlaskan saja, mungkin belum rezeki kita. Ibu tenang aja, nanti aku ganti, aku ngambil uang dulu ke BRILink sebentar ya..." ucapku seraya pergi.

Di perjalanan, aku melihat Risky, adikku paling kecil yang baru duduk di kelas 3 SD. Aku melihat dia sedang main PS dengan teman-temannya. Aku langsung menghampirinya.

Kebetulan sekali, sesampainya di tempat Rental PS tersebut, aku melihat Risky memegang uang tukaran 100 ribu, yang tidak mungkin uang dia. Aku pun langsung memanggilnya dan menegurnya dengan baik-baik.

"Ky, itu uang siapa? Ayo jujur! Kamu ngambil uang ibu yang di dalam dompet kan..?" tanyaku.

"I..i..i..iya kak, aku mengambilnya, tapi buat bayar sewaan PS doang kok, cuman 2 ribu rupiah aja..." jawabnya dengan terbata-bata.

"Ayo naik ke atas motor, nanti jelasin sama ibu..." ucapku sembari membawanya pulang.

Sesampainya di rumah, dia langsung jujur dan menceritakan semuanya kepada ibu. Aku dan ibu langsung menasihatinya sebaik mungkin karena telah dilakukan tindakan pencurian, dan itu adalah perbuatan yang sangat dilarang.

Aku dan ibu juga menekankan kepadanya untuk tidak pernah mencuri lagi karena setiap hari Risky juga selalu aku kasih uang belanja. Dia hanya tertunduk malu dengan rasa bersalahnya yang terpampang jelas dari wajahnya.

Setalah dinasihati, Risky mengakui kesalahannya, meminta maaf kepada ibu dan aku, serta benar-benar berjanji untuk tidak mengulanginya lagi di kemudian hari.

3. Persahabatan Sejati

Saat ini aku berada di kelas 9 SMP, setiap hari kujalani bersama dengan ketiga sahabatku, Aris, Andri, dan Ana. Kami berempat sudah bersahabat sejak kecil.

Suatu saat kami menulis surat perjanjian persahabatan di sobekan kertas yang dimasukkan ke dalam sebuah botol, kemudian botol tersebut dikubur di bawah pohon yang nantinya surat tersebut akan kami buka saat kami menerima hasil ujian kelulusan.

Hari yang kami berempat tunggu akhirnya tiba, kami pun menerima hasil ujian dan hasilnya kita berempat lulus semua.

Kami serentak langsung pergi berlari ke bawah pohon yang pernah kami datangi dan menggali tepat di mana botol yang dahulu dikubur berada.

Kemudian, kami berempat membuka botol tersebut dan membaca tulisan yang dulu pernah kami tulis. Kertas tersebut bertuliskan "Kami berjanji akan selalu bersama untuk selamanya".

Keesokan hari, Aris berencana untuk merayakan kelulusan kami berempat. Malamnya kami berempat pergi bersama ke suatu tempat dan di situlah saat-saat yang tidak bisa aku lupakan karena Aris berencana untuk menyatakan perasannya kepadaku. Akhirnya aku dan Aris berpacaran.

Begitu juga dengan Andri, dia pun berpacaran dengan Ana. Malam itu sungguh malam yang istimewa untuk kami berempat. Kami pun bergegas untuk pulang.

Ketika perjalanan pulang, entah mengapa perasaanku tidak enak.

"Perasaanku enggak enak banget ya?", ucapku penuh cemas.

Udahlah, Ndi, santai aja, kita enggak bakalan kenapa-kenapa," jawab Andri dengan santai.

Tidak lama setelah itu, hal yang dikhawatirkan Nindi terjadi.

"Arissss awasss! di depan ada jurang!," teriak Nindi.

"Aaaaaaaaaa!!!"

Bruuukkk. Mobil yang kami kendarai masuk ke dalam jurang. Aku tak kuasa menahan air mata yang terus mengalir sampai aku tidak sadarkan diri.

Perlahan aku buka mataku sedikit demi sedikit dan aku melihat ibu berada di sampingku.

"Nindi... kamu sudah sadar, Nak?" tanya ibuku.

"Ibu.. aku di mana? Di mana Ana, Andri, dan Aris?" tanyaku.

"Kamu di rumah sakit, Nak. Kamu yang sabar ya, Andri dan Aris tidak tertolong di lokasi kecelakaan," jawab ibu sambil menitikkan air mata.

Aku terdiam mendengar ucapan ibu dan air mataku menetes, tangisku tiada henti mendengar pernyataan ibu.

"Aris, mengapa kamu tinggalkan aku, padahal aku sayang banget ke kamu, aku cinta kamu, tapi kamu ninggalin aku begitu cepat, semua pergi ninggalin aku," batinku berkata.

Lantas, dua hari berlalu dan aku berkunjung ke makam mereka, aku berharap kami bisa menghabiskan waktu bersama sampai tua. Tetapi, sekarang semua itu hanya angan-angan. Aku berjanji akan selalu mengenang kalian.

4. Seperti Bunga dan Lebah

Rif, bagikan saya sebuah cerita yang bisa menjadi pelajaran, kata Risa tiba-tiba dalam sore yang sejuk.

Hmm, cerita apa ya? Bagaimana jika aku membacakan sepotong cerita tentang analogi antara Bunga dan Lebah? jawabku dengan semangat, yang dijawab oleh Risa dengan anggukan setuju.

Kisah ini mirip dengan hubungan antara bunga dan lebah.

Aku mungkin adalah lebah, dan dia adalah bunga. Atau mungkin sebaliknya. Itu tidak terlalu penting.

Saya memikirkan ini sebagai contoh simbiosis mutualisme. Kami memberikan satu sama lain, tanpa perlu sadar menerima.

Kemudian, saya mulai meminta lebih banyak. Dan dia memberikan lebih banyak.

Tetapi kemudian saya menyadari, mungkin saya adalah bunga.

Sebuah objek yang tidak dapat bergerak, hanya menunggu kunjungan sesaat.

Dia adalah lebah yang muncul ketika dia perlu muncul, dan pergi ketika dia perlu pergi.

Ketika sang bunga berhenti meminta, maka keheningan pun segera tercipta. Sang lebah boleh pergi, mencari keindahan bunga yang lain.

Dan begitu, kesunyian datang.

Risa menatapku dengan kagum, sambil berkata, Tuan Rifazi, sejak kapan kamu bisa bercerita seperti ini?

Sejak aku menyadari bahwa kita mungkin hanya bisa menjadi teman, Nyonya Risa. Saya mungkin adalah bunga, dan tentu saja, Anda adalah lebah, ujarku, meskipun hanya berani kukatakan dalam hatiku.

5. Anak Bermalasan

Minggu adalah hari libur yang ditunggu oleh banyak orang untuk beristirahat dan menghindari aktivitas. Beberapa orang memilih untuk berdiam diri di rumah, menghilangkan penat dari seminggu aktivitas mereka, sementara yang lain merencanakan liburan. Banu memilih opsi pertama, memutuskan untuk bersantai di rumah, namun dia selalu merasa tidak puas dengan liburannya.

Banu, bangunlah, sudah siang. Kamu akan terlambat, kata ibunya.

Ma, Banu masih merasa lelah. Apa salahnya jika Banu bolos satu hari? Banu memohon kepada ibunya.

Kamu tidak seharusnya begitu, sekolahmu penting, dan biaya pendidikanmu mahal. Jangan menganggap remeh ilmu, sahut ibunya dengan tegas.

Hanya satu hari, Ma, izinkan Banu tidur lagi.

Melihat perilaku Banu, ibunya mulai kesal, sehingga dia memutuskan untuk membawa Banu ke sebuah panti asuhan di mana ada anak-anak dengan kebutuhan khusus.

Sekarang, coba lihatlah, mereka juga ingin belajar seperti kamu, tetapi tidak memiliki dukungan seperti yang kamu miliki, kata ibunya, sambil mereka masih berada di dalam mobil.

Melalui pengalaman itu, Banu tersadarkan dan bersedia pergi ke sekolah meskipun terlambat. Selama perjalanan ke sekolah, Banu melihat seorang anak yang berjalan pincang dengan seragam sekolah yang sama dengan miliknya. Di dalam hatinya, Banu mengucapkan, Aku bersyukur masih memiliki tubuh yang sempurna untuk mengejar ilmu.

Demikianlah ulasan mengenai contoh cerita pendek singkat dan menarik.

Topik Menarik