Ratusan Ibu-ibu Pakai Kebaya Gobyag Lauk di Muara 7 Sungai, Lestarikan Tradisi Cibuluh Subang
SUBANG, iNews.id - Ratusan ibu-ibu di Kabupaten Subang antusias mengikuti acara gobyag lauk atau menangkap ikan menggunakan tangan dan alat seadanya. Uniknya, ibu-ibu itu turun ke sungai mengenakan kebaya.
Kegiatan gobyag lauk yang dikemas dalam Festival Tujuh Sungai ini digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Pemkab Subang. Festival itu merupakan upaya melestarikan tradisi Kabupaten Subang yang mulai ditinggalkan.
Pantauan di lokasi, warga tumpah ruah di muara tujuh sungai Kampung Ciseupan, Desa Cibuluh, Kecamatan Tanjungsiang, Subang. Warga tampak gembira. Tidak hanya pria dan ibu-ibu, anak-anak juga ikut turun ke sungai untuk menangkap ikan. Setelah mendapat ikan, warga membawa pulang ke rumah mereka.
Gobyag lauk atau menangkap ikan di sungai menggunakan tangan atau alat tradisional merupakan tradisi di Desa Cibuluh. Pemerintah Desa Cibuluh mengeluarkan perdes (peraturan desa) yang melarang menangkap ikan di sungai menggunakan listrik dan racun.
"Di Desa Cibuluh, warga hanya diperbolehkan menangkap ikan di sungai menggunakan tangan kosong atau alat tradisional seperti jaring, gogo, dan pancingan," kata Nurhayati, warga Desa Cibuluh.
Bupati Subang Ruhimat mengatakan, Festival Tujuh Sungai ini digelar untuk melestarikan budaya tradisional dan mendongkrak pariwisata daerah. Saya senang bisa terlibat dalam kegiatan yang rutin dilaksanakan satu tahun sekali ini," kata Bupati Subang.
"Tahun ini, Festival Tujuh Sungai merupakan yang kedelapan digelar oleh Kemenparekraf," kata Bupati Karawang.
Acara ini masuk ke dalam event unggulan Kemenparekraf karena keunikannya. Muara tujuh sungai mempertemukan Sungai Cipunagara, Cinyaro, Cilandesan, Citeureup, Cikaruncang, Cikembang, dan Cileat.