Hukum Tajwid Bismillahi Majreeha
UMAT Islam penting memahami hukum tajwid bismillahi majreeha yang terdapat dalam Alquran. Pasalnya, hukum tajwid bismillahi majreeha diatur dalam bacaan Imalah ( ). Dilansir dari berbagai sumber, Sabtu (18/11/2023), dalam arti bahasa hal ini berarti dibaca condong atau miring.
Hukum Tajwid Surat Al Falaq Lengkap dengan Cara Bacanya
Sedangkan menurut istilah adalah membaca dengan mencondongkan bacaan harakat fathah ke arah harakat kasrah sekitar dua per tiganya.
Diketahui dalam Mushaf Utsmani yang digunakan oleh umat Islam di Indonesia, bacaan imalah ini ditandai dengan tulisan ( ) yang kecil di atas lafaz yang dibaca imalah.
Sejatinya hukum tajwid imalah dibagi menjadi dua macam yaitu:
1. Imalah Shughra ( )
2. Imalah Kubra ( )
Imalah Shughra adalah setelah bacaan imalah tersebut masih diwashalkan pada lafadh lain, sehingga tidak berhenti di situ saja.
Menurut Imam Hafash, bacaan imalah hanya pada QS. Huud ayat 41, selainnya tidak ada. Karenanya beliau hanya menyatakan satu imalah dalam Alquran sehingga tidak ada pembagian imalah.
Uniknya bacaan imalah hanya terdapat dalam satu ayat Alquran, yakni pada surah hud ayat 41 sebagai berikut:
Bacaan latinnya: "Wa qlarkab fh bismillhi majreeh wa mursh, inna rabb lagafrur ram"
Artinya: "Dan Nuh berkata: 'Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya'. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang," (QS. Hud [11]: 41).
Lalu bila terdapat lafaz maka cara membacanya dengan mengucapnya menjadi Majreha.
Pembacaan yang unik demikian dilakukan karena memang dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW dalam riwayat.
Hukum bacaan garib merupakan bagian dari ilmu tajwid, tata cara membaca Alquran. Sebab, ayat-ayat Alquran memiliki kaidah yang cara membaca tersendiri yang berbeda dari bahasa Arab pada umumnya.