Jack Ma Turun Gunung, Kembali ke Alibaba untuk Rebut Lagi Tahkta Teknologi China

Jack Ma Turun Gunung, Kembali ke Alibaba untuk Rebut Lagi Tahkta Teknologi China

Teknologi | sindonews | Selasa, 16 September 2025 - 09:53
share

Ada tahun-tahun yang kelam bagi Alibaba. Sejak akhir 2020, sang pendiri karismatik, Jack Ma, seolah lenyap dari muka bumi. Ia bungkam setelah pidatonya yang kontroversial memicu badai regulasi dari pemerintah China. Tanpa pemimpin spiritualnya, raksasa teknologi yang ia bangun itu limbung, kehilangan nilai pasar hampir USD700 miliar—setara nilai seluruh perusahaan Tencent saat ini—dan moral karyawannya pun anjlok ke titik terendah.

Kini, setelah hampir lima tahun dalam "pengasingan", sang raja pendiri telah kembali.

Jack Ma dilaporkan telah "turun gunung" dan kini terlibat secara aktif dalam strategi Alibaba lebih dalam dari kapan pun sejak ia mengundurkan diri sebagai chairman pada 2019. Meskipun tanpa jabatan resmi, kehadirannya yang kembali terasa di kampus-kampus Alibaba telah menyuntikkan energi baru. Tangan tak terlihatnya kini mulai membentuk kembali takdir perusahaan, dari perang harga di e-commerce hingga obsesi baru pada Kecerdasan Buatan (AI).

Momen Emosional dan Suntikan Semangat Baru

Kembalinya Jack Ma, seperti dilaporkan Bloomberg, bukan sekadar berita bisnis. Tapi momen emosional. Saat ia memberikan pidato publik pertamanya di Ant Group pada Desember lalu, beberapa karyawan senior dilaporkan tak kuasa menahan air mata. Sosok yang menjadi simbol era keemasan mereka kini telah kembali ke rumah.

"Jack Ma adalah figur PR terbesar, kepribadian terbesar, idola terbesar Alibaba," kata Li Chengdong, kepala lembaga riset Haitun. "Kembalinya sang bos besar berarti ia bukan lagi risiko, dan itu membuat darah semua orang kembali mendidih."Dalam pertemuan internal di divisi komputasi awan pada bulan April, di hadapan para staf yang duduk di tangga, Jack Ma menyampaikan pesan yang membakar semangat.

"Teknologi bukan hanya tentang menaklukkan bintang dan lautan," ujarnya. "Ini tentang menjaga percikan api di dalam diri kita semua."

Misi Pertama: Perang Habis-habisan di E-Commerce

Langkah pertama Jack Ma setelah kembali adalah terjun langsung ke medan perang yang paling berdarah: e-commerce. Ia dilaporkan menjadi tokoh kunci di balik keputusan Alibaba untuk menggelontorkan dana subsidi sebesar 50 miliar yuan (sekitar Rp112 triliun).

Tujuannya? Melancarkan perang harga habis-habisan untuk merebut kembali pangsa pasar dari para rival sengit seperti JD.com dan Meituan. Data per Juli menunjukkan Alibaba masih sedikit tertinggal di sektor pesan-antar makanan dengan pangsa pasar 43 dibandingkan Meituan yang mencapai 47.

Obsesi Baru Bernama AI dan Tim Impian

Di luar perang harga, fokus utama Jack Ma kini adalah AI. Ia dilaporkan sangat terobsesi dengan kemajuan model AI Qwen milik Alibaba, bahkan pernah mengirim pesan kepada seorang manajer senior tiga kali dalam sehari hanya untuk meminta update. Obsesi ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk menginvestasikan lebih dari 380 miliar yuan untuk infrastruktur AI dan komputasi awan dalam tiga tahun ke depan.Untuk menjalankan misi berat ini, Jack Ma tidak sendirian. Ia telah mengumpulkan kembali "tim impian"-nya yang terdiri dari para letnan paling tepercaya: Joe Tsai sebagai Chairman, Eddie Wu sebagai CEO, dan sang bintang yang sedang naik daun, Jiang Fan, yang kini memimpin seluruh imperium e-commerce.

"Alibaba jelas sudah berada di tangan yang sangat baik dengan kembalinya para pionir seperti Eddie, Joe, dan Jiang Fan," komentar Vey-Sern Ling, direktur pelaksana di Union Bancaire Privee.

Sebuah Legenda yang Belum Usai

Hasil dari kembalinya sang raja sudah mulai terlihat. Pendapatan dari komputasi awan pada bulan Agustus meroket 26, laju tercepat dalam beberapa tahun. Harga saham perusahaan pun telah naik 88 sepanjang tahun ini.

Tentu, ada suara-suara skeptis. Seorang rivalnya menyebut Ma seolah "hidup dalam ilusi epos seni bela dirinya sendiri." Namun, bagi para karyawan dan investor, kehadirannya adalah kepastian. Meskipun tanpa jabatan resmi, Jack Ma kini selalu terlihat mengenakan kartu identitas perusahaan di lehernya setiap kali ia berada dikampusAlibaba.

Topik Menarik