Kenapa Kim Jong-un Tidak Boleh Meninggalkan Jejak DNA, Ini Jawaban Ilmiahnya
Tindakan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang membawa toilet pribadi dan memastikan setiap kursi dan meja yang digunakan dibersihkan setelah pertemuan resmi.
Hal menarik menarik banyak perhatian karena terkait dengan upaya pencegahan upaya intelijen biometrik terhadapnya.
Insiden tersebut terendus ketika Kim menghadiri pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping untuk memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II di Beijing pekan lalu.
Tayangan televisi menunjukkan bahwa segera setelah Kim bangkit dari tempat duduknya setelah pertemuan dua jam dengan Putin, beberapa ajudan langsung membersihkan meja dan kursi.Menurut para analis, langkah ini bukan sekadar protokol keamanan, melainkan bagian dari strategi untuk mencegah materi genetik seperti keringat, sel kulit, atau limbah biologis lainnya jatuh ke tangan asing.
Pakar politik Korea Utara Peter Ward dari Institut Sejong mengatakan bahwa informasi biometrik pemimpin tertinggi dianggap sebagai rahasia keamanan nasional.
"Dari DNA dan biomarker, orang dapat belajar banyak hal, termasuk tingkat kesehatan, kebiasaan pribadi, dan bahkan kelemahan yang dapat dimanipulasi dalam negosiasi," ujarnya.
Langkah Kim juga didukung oleh laporan media Jepang yang mengklaim ia membawa toilet sendiri di kereta lapis bajanya. Metode yang sama digunakan dalam pertemuan-pertemuan sebelumnya dengan para pemimpin Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Lim Si-keun, seorang profesor ilmu forensik dari Universitas Sungkyunkwan, menjelaskan bahwa identitas genetik dapat mengungkapkan apakah seseorang memiliki penyakit kronis atau kebiasaan tertentu seperti konsumsi alkohol."Bahkan dengan perkembangan teknologi, kita tidak tahu sejauh mana teknologi itu dapat digunakan di masa depan. Jadi, lebih aman untuk menyembunyikan informasi genetik," katanya.
Putin juga dilaporkan menggunakan toilet portabelnya sendiri dan memastikan tidak ada limbah biologis yang tertinggal selama kunjungan resmi.
Faktanya, jarak empat meter antara dirinya dan Presiden Prancis Emmanuel Macron selama pandemi Covid-19 dikaitkan dengan penolakan Prancis untuk menyerahkan sampel tes Covid Putin.
Google Luncurkan Gemini 3.0, Diklaim sebagai Model AI Paling Cerdas dengan Penalaran Mirip Manusia
Di Amerika Serikat, Badan Kontra Intelijen dan Keamanan Nasional telah memperingatkan tentang risiko eksploitasi data kesehatan dan genetik oleh kekuatan asing.
Jong-un sebelumnya memicu spekulasi kesehatan ketika ia tidak muncul di depan umum pada tahun 2020, sehingga memunculkan rumor tentang operasi darurat yang dijalaninya.
Kehadiran putrinya, Kim Ju-ae, yang berusia sekitar 13 tahun, dalam kunjungan ke Beijing juga dipandang sebagai langkah awal menuju perencanaan suksesi kekuasaan.
Bagi para analis, semua tindakan Jong-un di Beijing menunjukkan betapa seriusnya Korea Utara dalam merahasiakan kesehatan dan keselamatan pemimpinnya, bahkan di hadapan sekutu dekat seperti Tiongkok dan Rusia.

