Merajut Ekosistem Digital ala Telkom, dari Koperasi Desa hingga Industri Global

Merajut Ekosistem Digital ala Telkom, dari Koperasi Desa hingga Industri Global

Teknologi | sindonews | Selasa, 19 Agustus 2025 - 14:31
share

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) kian aktif memperkuat peran sebagai penggerak digitalisasi di berbagai sektor, mulai dari desa hingga industri berskala besar. Salah satunya melalui platform Digi Koperasi untuk mendukung program besar Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) dan akselerasi ekosistem kecerdasan buatan (AI).

Telkom merancang sistem yang memungkinkan koperasi desa lebih profesional, transparan, dan efisiendengan tekad membangun konektivitasyang menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Di balik rancangan itu, ada sosok Direktur IT Digital Telkom. Faizal Rochmad Djoemadi. “Fungsi Digi Koperasi itu menghubungkan tiga besar yakni kementerian/lembaga, BUMN, dan UMKM,” kata Faizal dalam paparan Business Update Penguatan Product Hero Digital & B2B Telkom di Market di Jakarta.

Lebih lanjut Faizal merinci fungsi Digi Koperasi. Pertama, Digi Koperasi memfasilitasi hubungan Kementerian Koperasi dengan Kementerian /Lembaga lain sebagai regulator. Kedua, menghubungkan koperasi dengan BUMN, termasuk Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk pendanaan, dan tujuh BUMN pemasok produk bersubsidi seperti pupuk, Minyak Kita, beras SPHP, tabung gas LPG, hingga obat-obatan. Pemasok itu mencakup Kimia Farma, Bulog, ID Food, Pos Indonesia, Pertamina Patra Niaga, dan Pupuk Indonesia. Baca juga:Telkom Solution Hadirkan Solusi Digital Inovatif untuk Segmen Bisnis Enterprise

Ketiga, Digi Koperasi menghubungkan koperasi dengan UMKM melalui marketplace berbasis Business to Business (B2B), Padi UMKM, sehingga memungkinkan koperasi membeli barang bersubsidi maupun komersial secara daring. Selain akses kulakan barang, platform ini dilengkapi sistem kasir (point of sales), akuntansi otomatis, hingga dashboard pemantauan kinerja koperasi.

“Koperasi KDMP itu bisa kulakan barang bersubsidi dan barang komersial melalui Padi UMKM. Kita bikin satu platform lengkap, mulai dari belanja hingga akuntansi otomatis,” jelasnya.Selain mendukung digitalisasi desa, Telkom juga mendorong percepatan adopsi kecerdasan buatan (AI). Menurut Faizal, perjalanan AI Telkom dimulai sejak 2018, saat masih bernama data analytics, data engineering, dan machine learning. Selama tujuh tahun, lebih dari 50 solusi AI telah lahir dan terus dikembangkan. Mulai dari

AI Databox untuk mengelola data kementerian. Legal Analytics yang mampu menyederhanakan ratusan regulasi. Social Media Analytics untuk memetakan sentimen publik. CCTV Analytics dengan kemampuan prediktif untuk keamanan.

“Selama tujuh tahun, solusi AI Telkom sudah dipakai oleh 38 persen kementerian/lembaga, 20 BUMN dan swasta, dan menghasilkan akumulasi pendapatan hampir Rp1 triliun. Sekarang saatnya market acceleration,” ujarnya.

Telkom akan memulai piloting AI di daerah-daerah, memanfaatkan keberadaan 1.046 BUMD. Premisnya jelas, BUMD dianggap mewakili “miniatur Indonesia” dengan 12 sektor vertikal. Adapun strategi yang digunakan yaitu jika AI sukses di BUMD, maka skalanya mudah diperluas ke tingkat nasional.

Peluang Besar Pasar DigitalTelkom mencatat kontribusi besar kepada negara pada 2024, mencapai Rp55,7 triliun melalui pajak, PNBP, dan dividen. Dalam lima tahun terakhir, total kontribusinya menyentuh Rp241 triliun. Data ini menunjukkan bahwa peran Telkom bukan hanya sebagai korporasi pencetak laba, tetapi juga penopang fiskal negara. “Otomatis uang itu dipakai negara untuk kesejahteraan rakyat, dari pendidikan, koperasi, sampai subsidi,” tuturnya.Sementara itu, Direktur Enterprise & Business Service Telkom Veranita Yosephine menekankan besarnya peluang pasar digital Indonesia. Menurutnya, meski konektivitas masih menjadi bisnis inti Telkom, pertumbuhan tercepat kini datang dari solusi digital di luar konektivitas. Mulai dari IoT, cyber security, hingga AI.

Lebih lanjut, Vera menjelaskan empat fokus yang menjadi prioritas Telkom. Pertama, Smart Connectivity: konektivitas yang diperkaya AI dan cyber security. Kedua, Internet of Things (IoT): smart home hingga aplikasi industry. Ketiga, Cyber Security: keamanan sebagai kunci keberlanjutan bisnis. Keempat, Artificial Intelligence: bukan sekadar tren, namun juga menjadi solusi nyata yang membangun kapabilitas digital nasional.

Dalam lima tahun ke depan, Telkom menargetkan kontribusi enterprise meningkat di atas 30 dan menjadi pendorong utama pertumbuhan grup. “Kita ingin hype AI ini menjadi aksi nyata yang membantu bisnis, pemerintah, dan komunitas, sekaligus mengembangkan talenta digital Indonesia agar kompetitif di Asia Tenggara. Kontribusi pendapatan unit enterprise Telkom saat ini kurang dari 20. Sementara di banyak operator global bisa lebih dari 30. Artinya, peluang kita besar,” ujarnya.

B2B ICT: Solusi Vertikal, Bukan GenerikTransformasi Telkom juga menyasar B2B ICT. Faizal menekankan bahwa layanan tidak bisa lagi generik, tetapi harus menyesuaikan tiap sektor industri. Ada 12 sektor vertikal yang diprioritaskan, termasuk pertambangan, konstruksi, kesehatan, pendidikan, keuangan, dan logistik. “Segmen customer vertical itu harus punya solusi yang unik dan yang customization untuk mereka,” kata Faizal. Baca juga:Presiden Prabowo: Koperasi Desa Merah Putih Basmi Tengkulak dan Rentenir

Sebagai contoh, solusi ICT untuk industri tambang akan berbeda dengan rumah sakit. Telkom menyediakan sistem pemantauan digital di tambang, sementara di sektor kesehatan fokus pada rekam medis elektronik yang terintegrasi. Dengan strategi ini, Telkom ingin memastikan bahwa B2B ICT menjadi portofolio unggulan yang relevan dengan kebutuhan nyata klien.

Baik Faizal maupun Vera sepakat bahwa inovasi merupakan DNA Telkom. Mulai dari era dial-up dan Speedy hingga melahirkan Telkomsel, Telkom terus menciptakan terobosan meski tak semua berhasil. Targetnya lima tahun ke depan, Telkom akan melahirkan “anak-anak digital” baru yang bisa melampaui Telkomsel dalam kontribusi dan skala bisnis.

Dari peresmian KDMP di Klaten hingga rencana ekspansi B2B ICT dan AI, Telkom menunjukkan bahwa strategi mereka menyentuh akar desa sekaligus menatap pasar global. Faizal menggambarkan Telkom bukan hanya sebagai operator telekomunikasi, melainkan sebagai arsitek ekosistem digital nasional.

Topik Menarik