Tak Mampu Deteksi Gempa Bumi, Google Kembali Ubah Algoritma
Pada Februari 2023, gempa bumi berkekuatan 7,8 skala Richter melanda Turki, menewaskan 53.537 orang dan melukai lebih dari 107.009 orang.
BACA JUGA - Google Akui Gagal Total Deteksi Gempa Dahsyat 7,8 SR di Turki
Sistem Peringatan Gempa Bumi Android (AEA) gagal memberikan peringatan serius kepada sebagian besar penduduk terdampak karena algoritmanya salah memperkirakan magnitudo gempa bumi hanya 4,9 skala Richter.
Menyusul kegagalan tersebut, Google telah menyempurnakan algoritma AEA untuk meningkatkan akurasi dan efektivitas peringatan di masa mendatang.
Sistem Peringatan Gempa Bumi Android (AEA) yang dikembangkan oleh Google ditemukan gagal memberikan peringatan "Ambil Tindakan" yang serius kepada lebih dari 4 juta orang yang tinggal di wilayah terdampak.
Menurut laporan BBC, sistem AEA hanya memberikan peringatan tertinggi ini pada perangkat Android di beberapa perangkat pengguna Android dan juga hanya memberikan peringatan "Waspada" yang kurang serius.Peringatan "Ambil Tindakan" akan membunyikan alarm yang keras dan dapat menggantikan pengaturan "Jangan Ganggu" pada perangkat Android.Dalam sebuah makalah penelitian yang diterbitkan oleh Google di jurnal Science, mereka menemukan bahwa algoritma AEA hanya memprediksi gempa bumi hingga 4,9 skala Richter.Karena kegagalan AEA di dunia nyata, Google telah mengubah algoritma yang digunakan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
AEA diperkenalkan pada tahun 2020 dengan membuat sensor pendeteksi gempa bumi pada miliaran perangkat Android di seluruh dunia.




