Jamur Pemakan Plastik dari Amazon, Bisa Hancurkan Sampah Anorganik dalam Hitungan Hari!
BRASIL, iNews.id - Jamur pemakan plastik dari Amazon menjadi salah satu penemuan paling menarik di dunia ilmiah yang mampu menghadirkan solusi alami terhadap masalah limbah plastik yang kian mengkhawatirkan. Jamur ini, yang secara spesifik dikenal sebagai Pestalotiopsis microspora, ditemukan di hutan hujan Amazon dan mampu mengurai plastik poliuretan salah satu jenis plastik yang paling sulit terdegradasi secara biologis.
Masalah plastik yang sulit terurai ini sudah menjadi krisis global karena limbah plastik menumpuk dan mencemari lingkungan, mengancam kesehatan ekosistem serta manusia. Oleh karena itu, kehadiran jamur pemakan plastik dari Amazon ini menjadi harapan baru dalam penanganan limbah yang bersifat ramah lingkungan dan efektif.
Apa itu Jamur Pemakan Plastik dari Amazon?
Jamur pemakan plastik dari Amazon yang bernama Pestalotiopsis microspora ini memiliki kemampuan unik untuk memecah plastik poliuretan menjadi molekul yang lebih sederhana, sehingga bisa diuraikan dengan lebih mudah oleh organisme lain di lingkungan.
Salah satu kelebihan jamur ini adalah kemampuannya untuk hidup dan mengurai plastik dalam kondisi aerob (ada oksigen) maupun anaerob (tanpa oksigen).
Dalam studi ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal Biodegradation of Polyester Polyurethane by Endophytic Fungi oleh Russell dan kolega (2011), ditemukan bahwa dua isolat jamur—E2712A dan E3317B—bisa tumbuh hanya dengan polyurethane sebagai bahan makanannya, baik dalam bentuk padat maupun cair selama dua minggu.
Penelitian tersebut menegaskan bahwa kemampuan degradasi jamur tidak berkurang meskipun dalam kondisi tanpa oksigen (anaerob). Hal ini sangat penting karena memungkinkan jamur ini digunakan di berbagai lokasi pengolahan limbah yang minim oksigen, seperti tempat pembuangan akhir atau lingkungan bawah tanah.
Mengapa Jamur Ini Sangat Penting untuk Lingkungan?
Krisis limbah plastik terjadi karena sebagian besar plastik sulit terurai secara alami dan membutuhkan waktu ratusan tahun untuk menghilang dari lingkungan. Plastik poliuretan bahkan tidak mudah diurai oleh mikroorganisme biasa.
Dengan kemampuan jamur pemakan plastik dari Amazon yang dapat menguraikan poliuretan secara biologis, maka ada peluang untuk mengurangi tumpukan sampah plastik dengan cara yang tidak mencemari lingkungan.
Penerapan jamur ini dalam dunia nyata dapat membantu mempercepat penguraian limbah plastik, menggantikan metode-metode konvensional yang berisiko seperti pembakaran atau penimbunan yang menimbulkan polusi udara dan tanah. Jamur ini juga memiliki potensi aplikasi di bidang industri daur ulang plastik yang ingin menerapkan metode ramah lingkungan.
Tantangan dan Prospek Pengembangan
Meski begitu, pengembangan teknologi berbasis jamur pemakan plastik dari Amazon ini masih menghadapi beberapa tantangan.
Proses degradasi yang sudah dijelaskan dalam studi Russell dkk. berlangsung dalam jangka waktu dua minggu, namun untuk aplikasi industri diperlukan percepatan dan skala yang lebih besar. Peneliti terus mengupayakan peningkatan efektivitas enzim pengurai plastik yang dihasilkan jamur ini, dan juga merancang bioreaktor khusus untuk memperluas pemanfaatannya.
Selain itu, pengujian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan bahwa penggunaan jamur ini tidak akan menimbulkan efek samping negatif, khususnya dalam menjaga keseimbangan ekosistem mikroba di lingkungan.
Jamur pemakan plastik dari Amazon merupakan inovasi alam yang diharapkan mampu mengatasi salah satu permasalahan lingkungan paling mendesak di dunia. Dengan kemampuan menjanjikan dalam menguraikan plastik sulit terurai dalam kondisi aerob dan anaerob, jamur ini bisa menjadi komponen penting dalam program pengelolaan limbah berkelanjutan.
Pengembangan teknologi berbasis jamur ini tidak hanya relevan di tingkat lokal, tetapi juga berpotensi menjadi solusi global. Bahkan, penelitian awal menunjukkan kemampuan jamur ini berfungsi dengan baik pada kondisi ekstrem, termasuk di ruang hampa dan mikrogravitasi, yang membuka kemungkinan juga untuk pemanfaatan dalam misi luar angkasa ke depan.

