Fenomena Alam Juli 2025: Matahari Lambat Terbenam hingga Jarak Bumi Semakin Menjauh
Awal Juli tahun ini menyuguhkan tiga fenomena astronomi menarik di langit musim panas. Selain momen matahari terbenam paling lambat dalam setahun, Bumi juga mencapai jarak terjauhnya dari Matahari pada 4 Juli, dan pada hari yang sama, Merkurius akan tampil di langit dengan kecerahan tinggi.
Baca Juga - Deretan Fenomena Alam yang Berbahaya
Taipei Astronomical Museum menyampaikan melalui situs resminya bahwa meskipun titik balik musim panas (summer solstice) adalah hari dengan siang terpanjang dalam setahun, waktu matahari terbenam paling akhir di Taipei justru jatuh pada 3 Juli pukul 18:48 waktu setempat — sekitar satu menit lebih lambat dibanding hari titik balik musim panas.
Dari 26 Juni hingga 9 Juli, waktu matahari terbenam stabil di jam tersebut. Hal ini disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk kemiringan sumbu rotasi Bumi, orbit elips Bumi, dan lokasi geografis.
Kemudian, pada 4 Juli pukul 03:55, Bumi mencapai titik aphelion tahunannya yaitu jarak terjauh dari Matahari, sekitar 1,0166 satuan astronomi (sekitar 152 juta kilometer). Meskipun merupakan jarak terjauh dari Matahari, namun wilayah belahan bumi utara tetap mengalami puncak musim panas. Ini menunjukkan bahwa pergantian musim lebih ditentukan oleh kemiringan sumbu Bumi, bukan jarak dari Matahari.Fenomena langit menarik lainnya adalah Merkurius mencapai elongasi timur terbesar dari tiga kali yang terjadi pada 2025. Fenomena ini terjadi pada 4 Juli pukul 12:39 siang waktu setempat, di mana jarak sudut antara Merkurius dan Matahari mencapai 25,9 derajat menjadikannya tampak cukup jauh dari cahaya matahari untuk bisa dilihat dengan mata telanjang setelah matahari terbenam.
Saat itu, Merkurius akan terlihat di langit barat dengan kecerahan sebesar 0,5 magnitudo, tampak seperti permata yang berkilauan di langit senja.
Biasanya Merkurius sulit diamati karena selalu dekat dengan Matahari, tetapi kali ini sudutnya cukup jauh untuk mengurangi gangguan cahaya matahari menjadikan ini salah satu momen terbaik sepanjang 2025 untuk mengamati elongasi timur. Selain itu, Merkurius juga akan berada dekat dengan gugus bintang Beehive (M44) di rasi bintang Cancer.
Google Luncurkan Gemini 3.0, Diklaim sebagai Model AI Paling Cerdas dengan Penalaran Mirip Manusia
Taipei Astronomical Museum menambahkan bahwa meskipun ketiga fenomena langit ini tidak saling berkaitan secara langsung, kebetulan terjadi dalam waktu yang berdekatan menjadikannya tema istimewa bagi para pengamat langit dan penggemar astrofotografi.




