Markas Nuklir Iran Fordow Tak Bisa Dihancurkan dengan 1 Serangan, Ini Statistiknya

Markas Nuklir Iran Fordow Tak Bisa Dihancurkan dengan 1 Serangan, Ini Statistiknya

Teknologi | sindonews | Selasa, 24 Juni 2025 - 11:46
share

Seorang penasihat senior Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) bersikeras bahwa situs nuklir Iran tidak dapat dihancurkan dengan satu serangan atau beberapa ledakan, dengan mengklaim bahwa Amerika Serikat telah gagal mencapai tujuan militernya di negara itu.

BACA JUGA -Israel Perluas Fasilitas Nuklir Dimona Tempat Pembuatan Senjata Nuklir

Brigadir Jenderal Ebrahim Jabbari, yang juga merupakan penasihat IRGC, mengatakan hal ini dalam sebuah wawancara dengan kantor berita pro-pemerintah Tasnim pada hari Senin. “Situs nuklir Iran tidak dapat dihancurkan dengan satu serangan dan beberapa ledakan,” katanya, mengacu pada serangan udara AS di situs nuklir Fordow akhir pekan lalu.

IRGC adalah sayap elit struktur militer Iran, yang didirikan setelah Revolusi Islam 1979. Pada tahun 2019, Amerika Serikat menetapkan pasukan tersebut sebagai kelompok teroris, sebuah tindakan yang semakin meningkatkan ketegangan antara kedua negara.

Pernyataan Jabbari muncul saat hubungan antara Teheran dan Washington kembali memanas menyusul serangkaian serangan balasan lintas batas, termasuk terhadap fasilitas nuklir dan militer.Fordow tersembunyi di lereng gunung sebelah selatan ibu kota Iran, Teheran, terdapat fasilitas pengayaan uranium yang penting bagi ambisi nuklir Iran. Fasilitas itu merupakan target utama Israel dalam pertikaian kedua negara yang berlangsung saat ini.

Israel mungkin sudah mendominasi sebagian besar wilayah udara Iran. Namun fasilitas nuklir Fordow diyakini berada di dalam tanah melebihi kedalaman Terowongan Channel yang menghubungkan Inggris dan Prancis masih jauh dari jangkauan persenjataan Israel.

Hanya Amerika Serikat (AS) yang dianggap memiliki bom yang mungkin cukup kuat untuk menghancurkan Fordo, sebuah langkah dramatis yang berpotensi memperluas perang di Timur Tengah.

Berdasarkan laporan BBC, menilik fasilitas nuklir rahasia ini, yang menurut Iran hanya untuk tujuan sipil tetapi Israel merasa situs ini dapat mengancam kelangsungan hidupnya.

Terletak sekitar 96 km di selatan ibu kota Teheran, situs pengayaan uranium di Fordow berlokasi tepat di daerah pegunungan yang dekat dengan Kota Qom.Fasilitas bawah tanah ini diperkirakan terdiri dari dua terowongan utama yang merupakan tempat bagi mesin sentrifugal untuk memperkaya uranium, serta jalur penghubung terowongan yang lebih kecil.

Setelah melalui pos pemeriksaan, diperkirakan ada enam terowongan pintu masuk yang mengarah ke kompleks bawah tanah.

Di bagian atas, ada satu bangunan pendukung besar dan jalan menuju situs pendukung terdekat.

Fasilitas Fordow menjadi tantangan tersendiri bagi militer Israel mengingat kedalaman fasilitas bawah tanah tersebut.

Untuk membuat kerusakan yang signifikan pada situs itu, diperlukan penggunaan amunisi berupa "penghancur bunker" yang mampu menembus jauh di bawah permukaan.Israel diperkirakan memiliki senjata semacam itu tetapi hanya dapat beroperasi hingga kedalaman kurang dari 10 meter.

Sementara itu, AS memiliki bom yang mungkin dapat melakukan pekerjaan itu: GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP) 13.000 kg.

Selubung dan massa MOP yang berat memiliki potensi menembus sekitar 18 meter beton atau 61 meter kedalaman tanah sebelum meledak. Ini berdasarkan analis di Janes, sebuah perusahaan intelijen pertahanan.

Kendati demikian, serangan dengan MOP juga tidak punya jaminan akan menghancurkan situs Fordow karena terowongannya diperkirakan mencapai kedalaman 80-90 meter di bawah permukaan.

Lokasi ini jauh lebih dalam daripada situs pengayaan uranium bawah tanah Iran lainnya di Natanz, yang diyakini para analis kedalamannya sekitar 20 meter di bawah permukaan.

Salah satu tanda bahwa AS mungkin sedang bersiap untuk menggunakan MOP pada target di Iran adalah penyebaran pengebom siluman B-2 ke Diego Garcia, sebuah pangkalan udara 3.700 km dari Iran yang masuk dalam jangkauan B-2.

Topik Menarik