Surat dari Iblis, Pesan Misterius Biarawati Abad Ke-17 Akhirnya Berhasil Dipecahkan

Surat dari Iblis, Pesan Misterius Biarawati Abad Ke-17 Akhirnya Berhasil Dipecahkan

Teknologi | okezone | Senin, 23 Juni 2025 - 22:54
share

JAKARTA – Sebuah pesan misterius abad ke-17 yang disebut-sebut sebagai “surat dari Iblis” akhirnya berhasil dipecahkan. Pengungkapan ini memunculkan beberapa dugaan mengejutkan yang mungkin bisa menjelaskan asal muasal pesan tersebut.

Surat dari Iblis

Berdasarkan catatan sejarah, pesan itu muncul pada 11 Agustus 1676, saat seorang biarawati berumur 31 tahun ditemukan tergeletak di lantai di dalam sel biaranya di Italia. Wajah iarawati itu berlumuran tinta hitam dan dia memegang secarik kertas yang tertulis dengan beberapa simbol dan huruf yang tidak dapat dibaca.

Biarawati itu diketahui bernama Suster Maria Crocifissa della Concezione. Kertas yang dipegangnya berisi 14 baris tulisan tidak teratur yang selama berabad-abad tidak dapat diartikan, membuatnya disebut sebagai “surat dari Iblis” kepada Suster Maria untuk membuatnya berpaling dari Tuhan.

Namun, pesan misterius itu akhir dapat dipecahkan.

Daniele Abate, direktur dari Italy’s Ludum Science Center, yang bekerja memecahkan misteri tersebut mengatakan bahwa diaa dan tim nya mulai mencurigai Suster Maria sudah membuat bahasanya sendiri yang disusun dari teks-teks kuno.

“Surat tersebut terlihat seperti tulisan tangan,” kata Abate sebagaimana dilansir Live Science.

“Kami berspekulasi bahwa Suster Maria menciptakan kosakata baru dengan menggunakan alfabet kuno yang hanya dia saja yang tahu.”

 

Bantuan Teknologi

Untuk menguji teori ini, Ia dan tim nya menggunakan software komputer untuk membandingkan tulisan tangan berusia 350 tahun dengan simbol dari bahasa lain. Dalam penemuannya, mereka menemukan bahwa surat tersebut berisikan beberapa gabungan kata seperti yunani, latin, runik dan arabik.

“Kami menganalisis suku kata dan grafem (pemikiran yang digambarkan ke dalam simbol) yang muncul berulang kali dalam surat untuk menemukan vokal, dan kami menemukan deskripsi algoritma yang disempurnakan.” tutur Abate.

Ia mengakui bahwa ia dan tim nya tidak memiliki harapan tinggi untuk hasilnya.

“Kami berpikir kami hanya dapat mengartikan beberapa kata saja, tapi biarawati tersebut memiliki tutur bahasa yang bagus sehingga pesan dapat diterjemahkan dengan lengkap lebih dari yang kami duga.”

Surat tersebut, sebagai informasi tambahan untuk memanggil trinitas suci “kematian besar” yang diduga untuk mengungkapkan jika “Tuhan berpikir dia bisa membebaskan manusia… sistem tidak bekerja untuk siapapun… mungkin sekarang, Styx itu nyata.”

Dalam mitologi Yunani dan Romawi, Styx adalah sungai yang membatasi antara dunia manusia dan dunia bawah.

Dugaan Peran Psikologis

Abate juga mengatakan bahwa untuk memenuhi sepenuhnya arti pesan tersebut, dia mengungkapkan ia harus bekerja lebih keras lagi.

“Kita tidak bisa melupakan sudut pandang psikologis penulis,” ia menjelaskan. “Kita harus tahu sebanyak mungkin tentang suster ini.”

 

Suster Maria Crocifissa della Concezione, lahir dengan nama asli Isabella Tomasi. Menurut catatan sejarah ia bersekolah di Sicily’s Palma di biara Montechiaro pada saat berumur 15 tahun.

Abete juga menemukan kalau Suster Maria memiliki kestabilan mental yang kurang baik, ia menyebutkan “kami mempelajari dari catatan sejarah bahwa setiap malam ia berteriak dan berkelahi dengan iblis.”

Ia mengasumsikan sesuatu dari surat tersebut, yakni ia mengindikasikan jika Suster Maria merupakan wanita muda yang mengidap skizofrenia atau gangguan bipolar, dan tidak ada “bayangan iblis yang kerap kali muncul dalam gangguannya ini.”

Tidak ada diagnosis terkait kondisi kejiwaan Suster Maria yang dibuat pada saat itu. Malahan gereja menganggap surat tersebut sebagai hasil dari rintangannya melawan “spirit iblis yang tak dapat dihitung jumlahnya”, berdasarkan laporan tertulis dari salah satu kepala biara, Abbess Maria Serafica.

Laporan Serafica terhadap tingkah laku aneh Suster Maria tertulis singkat setelah kejadian itu, yang menjelaskan ketika iblis itu memaksa suster maria untuk menulis surat tersebut.

Namun, seorang wanita muda berusia 31 tahun berani untuk menolak permintaan nya, dibanding menulis “ohime” (oh me) - satu-satunya kata yang dapat dipahami dalam surat tersebut, tulis Serafica dalam laporannya.

Suster Maria “diberkahi” atas keberaniannya dan bahkan lebih dari tiga abad kemudian namanya memiliki peninggalan yang masih menumbuhkan ketertarikan dari orang-orang.

Topik Menarik